Beijing (ANTARA News) - China pada Sabtu melaporkan kasus pertama flu burung H7N9 di provinsi selatan Hunan.

Virus tersebut telah menewaskan 23 orang dan terus menyebar.

Kantor berita resmi Xinhua mengatakan pengidap terbaru flu burung itu adalah wanita 64 tahun dari kota Shaoyang. Korban mulai demam pada 14 April, empat hari setelah kontak dengan unggas.

Flu unggas tersebut pertama kali terdeteksi pada Maret.

Pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia menyebut virus tersebut "salah satu yang paling mematikan", dan mengatakan virus tersebut lebih mudah menular dibandingkan turunan sebelumnya yang telah menewaskan ratusan di seluruh dunia sejak tahun 2003.

Para ilmuwan China menegaskan pada Kamis bahwa ayam bisa menularkan flu itu kepada manusia.

(Uu.H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013