Melalui gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak tahun 2019 sampai hari ini, kami mengupayakan otonomi bagi institusi perguruan tinggi untuk meningkatkan pembelajaran dan manajemen
Purwokerto (ANTARA) - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menilai pemberian otonomi kepada pemerintah daerah (pemda) telah memberikan dampak positif.

Saat memberi sambutan dalam pengukuhan anggota Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Pius Lustrilanang sebagai Profesor Kehormatan dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, Mendikbudristek mengaku bangga karena bisa menghadiri acara tersebut.

"Ini suatu kebanggaan bagi saya untuk bisa hadir pada kesempatan yang membahagiakan ini. Pertama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Pius atas pengukuhan sebagai Guru Besar untuk bidang Ilmu Pemerintahan Daerah, sungguh luar biasa Pak," ucapnya.

Menurut dia, pengukuhan tersebut merupakan momentum yang penting dalam perjalanan implementasi kebijakan otonomi daerah.

"Kita telah melihat dampak positif dari pemberian otonomi kepada pemda, yakni terciptanya lebih banyak inovasi dalam upaya pembangunan dan kemajuan," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Ia mengatakan kemerdekaan yang dimiliki pemda juga membuka ruang kolaborasi yang jauh lebih luas.

Baca juga: Permendikbudristek 53/2023 bikin perguruan tinggi leluasa berinovasi

Menurut dia, praktik baik dari otonomi daerah menginspirasi Kemendikbudristek untuk memberikan kemerdekaan yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

"Melalui gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak tahun 2019 sampai hari ini, kami mengupayakan otonomi bagi institusi perguruan tinggi untuk meningkatkan pembelajaran dan manajemen," ungkap Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Dari 26 episode Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek, kata dia, 10 diantaranya berkaitan langsung dengan transformasi pendidikan tinggi.

Menurut dia, terobosan pertama adalah delapan Program MBKM yang saat ini diikuti lebih dari 760 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Universitas Jenderal Soedirman yang terus menghadirkan inovasi dengan program-program Kampus Merdeka," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Mendikbudristek mengatakan Unsoed telah melakukan sejumlah inisiatif yang sangat baik dan salah satunya membentuk Pusat MBKM untuk memastikan keselarasan antara kurikulum dan manajemen kampus dengan kebijakan nasional.

Menurut dia, hal tersebut menjadikan Unsoed dari tahun ke tahun mencetak alumni MBKM yang siap berkontribusi untuk daerah dan Indonesia.

Baca juga: Unsoed kukuhkan Pius Lustrilanang sebagai Profesor Kehormatan
Baca juga: Rektor Unsoed: Mahasiswa bisa pilih lulus tanpa skripsi


 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023