Sesuai arahan gubernur, Sumut harus bisa meningkatkan produksi padi dan indeks pertanaman
Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura fokus meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) padi demi kestabilan stok beras di wilayahnya.

  "Sesuai arahan gubernur, Sumut harus bisa meningkatkan produksi padi dan indeks pertanaman," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini kepada ANTARA di kantornya, Medan, Jumat.

  Terkait produktivitas, Juwaini melanjutkan, pihaknya ingin menambah kuantitas produksi gabah kering panen (GKP) per hektare sawah, yang dari awalnya 5,1 ton menjadi 5,2 ton.

  Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan benih berkualitas bagus kepada petani.

  "Petani-petani yang selama ini tidak menggunakan benih bersertifikat, kualitasnya tidak bagus, kami berikan bantuan bibit unggul," kata Juwaini.

  Lalu soal indeks pertanaman, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara mendorong daerah-daerah sentra padi untuk memperbanyak frekuensi bertanamnya dari sekali setahun menjadi dua kali, yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali.

  Dengan begitu, jumlah GKP yang dihasilkan lebih banyak. Stok beras pun otomatis melimpah.

  "Ada beberapa kendala meningkatkan indeks pertanaman itu, seperti petani yang tidak memiliki alat pengolahan tanah, irigasi sawah yang kurang baik, tetapi semuanya pelan-pelan diperbaiki. Pengetahuan petani pun perlu ditingkatkan dengan bantuan penyuluh," kata Juwaini.

  Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura mencatat, Sumatera Utara mampu memproduksi 1.714.235 ton beras selama Januari sampai Agustus 2023. Pada rentang waktu yang sama, kebutuhan beras Sumut 1.392.689 ton atau sekitar 174 ribu ton per bulan.

  Dengan demikian, sepanjang Januari sampai Agustus 2023, Sumut surplus beras 321.546 ton.

  Tingginya produksi beras Sumut membuat provinsi beribu kota Medan itu ditunjuk Pemerintah Indonesia menjadi salah satu dari 10 provinsi yang dilibatkan dalam Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino pada Agustus-Oktober 2023.

  Kementerian Pertanian menetapkan 500.000 hektare sawah untuk program tersebut, di mana 45 ribu hektare berada di Sumut.

Baca juga: Ekonom USU ingatkan distribusi beras Bulog mesti diawasi ketat

Baca juga: Bulog Sumut: 140 ribu ton stok beras cukupi kebutuhan tahun 2023

Baca juga: Bulog: Stok beras Sumut cukup untuk hadapi El Nino


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023