Beijing (ANTARA/PRNewswire) -- Sepuluh tahun lalu, China pertama kalinya menggagas Belt and Road Initiative (BRI). BRI adalah sebuah program yang meningkatkan pembangunan negara-negara yang berpartisipasi, serta pertumbuhan ekonomi dunia melalui kerja sama dan konektivitas.
 
Memperingati hari jadi BRI yang ke-10, serta merencanakan kerja sama Belt and Road bermutu tinggi bersama seluruh mitra, China akan menggelar "Belt and Road Forum for International Cooperation" Ketiga pada Oktober mendatang, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China.

BRI, atau Jalur Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21, digagas China pada 2013. Lewat BRI, China ingin membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika sehingga melampaui rute perdagangan kuno, Jalur Sutra.

Setelah terlaksana dalam satu dekade terakhir, BRI kini menjadi infrastruktur publik yang penting di dunia. China pun membagikan dividen pembangunan kepada berbagai negara dan dunia demi mewujudkan kemakmuran.

"Sebuah pesan tentang niat baik"

Dalam 10 tahun terakhir, China telah meresmikan lebih dari 200 kesepakatan kerja sama tentang proyek konstruksi Belt and Road bersama 152 negara dan 32 organisasi internasional. Jumlah negara ini mencakup 83% negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan China, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi, badan perencana ekonomi nasional China.

Angka-angka statistik turut membuktikan, kerja sama BRI telah menghasilkan manfaat nyata bagi China dan negara yang berpartisipasi.

Sempat terkatung-katung, Pelabuhan Gwadar di Pakistan segera menjadi pusat konektivitas regional yang mendatangkan manfaat bagi Pakistan, Afghanistan, dan Asia Tengah setelah proyek ini diambil alih oleh sejumlah perusahaan China.

Pelabuhan Gwadar juga dibangun sebagai area pembangunan utama dalam proyek unggulan BRI, Koridor Ekonomi China-Pakistan.

Pelabuhan ini menangani kargo hingga lebih dari 600.000 ton selama 14 bulan terakhir. Lebih dari 30 perusahaan di sektor pergudangan luar negeri, pengolahan ikan, pengolahan minyak makan, produksi furnitur, perakitan kendaraan listrik, perdagangan, dan logistik telah menetap di Zona Perdagangan Bebas tahap pertama di Pelabuhan Gwadar.

"BRI…merupakan sebuah pesan tentang niat baik China bagi negara-negara berkembang lain. BRI membantu perekonomian berkembang untuk belajar dari China, serta menangkap peluang dari langkah China yang membagikan dividen pembangunan," ujar Adhere Cavince, seorang Ahli Hubungan Internasional asal Kenya.

"Sebuah terobosan" di pentas global

BRI, terbentuk sebagai platform kerja sama ekonomi internasional yang baru, membawa angin segar dalam pengentasan kemiskinan, meningkatkan konektivitas antarkawasan, serta mendorong kemajuan ekonomi baru.

Data resmi menunjukkan, 3.000 proyek kerja sama BRI berhasil menciptakan sekitar 420.000 lapangan kerja, bahkan membawa hampir 40 juta jiwa keluar dari garis kemiskinan.

Menurut Bank Dunia, pada 2030, infrastruktur transportasi BRI, setelah beroperasi penuh, akan meningkatkan pendapatan riil global antara 0,7-2,9%, membawa 7,6 juta jiwa dari garis kemiskinan ekstrem, serta 32 juta jiwa keluar dari garis kemiskinan moderat.

Konektivitas infrastruktur antara kawasan dan benua juga semakin mudah diakses melalui kerja sama Belt and Road.

Jalur Kereta Ekspres China-Eropa kini menjangkau 211 kota di 25 negara Eropa, sedangkan, Koridor Perdagangan Internasional Darat-Laut yang Baru berhasil menyambungkan wilayah tengah dan barat China dengan lebih dari 300 pelabuhan di 100 negara.

Di sisi lain, mitra-mitra BRI aktif menjalankan kerja sama internasional di bidang-bidang baru, seperti ekonomi digital. Jalur Sutra Digital, bagian dari BRI, kini menjadi jembatan digital yang memfasilitasi jenis globalisasi baru.

"Selama 10 tahun terakhir, BRI menjadi terobosan di pentas global, menghadirkan semakin banyak multilateralisme di dunia ketimbang era sebelumnya, serta menciptakan kondisi yang lebih baik bagi negara-negara yang terlibat dalam inisiatif tersebut," jelas Boris Tabic, mantan Presiden Serbia, kepada CGTN.


Source : CGTN

Press Contact

NARAHUBUNG: Jiang Simin, +86-188-2655-3286, cgtn@cgtn.com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023