Palu (ANTARA News) - Komandan Koopskam Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Pol Drs Paulus Purwoko, mengatakan, ledakan yang terjadi di sekitar Gereja Pantekosta Eklesia Poso hanya merupakan bom hampa. "Hasil penyelidikan petugas di tempat kejadian perkara (TKP) tidak menemukan adanya serpihan bahan peledak. Itu hanya bom hampa," katanya kepada wartawan di Poso, Minggu malam. Menurut Paulus Purwoko, motivasi peledakan bom itu sendiri terkait dengan kegiatan teror, agar gereja tersebut tidak dibangun lagi. Pemerintah dalam tahun anggaran 2006, katanya, mengalokasikan anggaran untuk merehabilitasi 10 buah rumah ibadah yang mengalami kerusakan berat akibat diamuk massa bertikai saat pecah kerusuhan horizontal bernuansa SARA di Kabupaten Poso pertengahan tahun 2000. Ke-10 rumah ibadah yang diperbaiki dan dibangun kembali itu, terdiri atas lima masjid dan lima gereja. Gereja Pantekosta Eklesia di Jln Pulau Seram di kota Poso termasuk dalam satu rumah ibadah yang diprogramkan untuk direhabilitasi. Ketika ditanyakan apakah pelaku peledakan bom tersebut sudah ditangkap, Paulus Purwoko yang juga menjabat Kepala Divisi Humas Mabes Polri mengatakan, masih dalam pengusutan. "Pihak kami menduga pelakunya adalah pemain lama, yaitu mereka yang terlibat kasus-kasus kejahatan sebelumnya (di bekas daerah konflik Poso) tapi belum tertangkap," tuturnya. Sebuah ledakan cukup keras diduga bersumber dari bom rakitan low eksplosif Sabtu malam (1/7) terjadi di sekitar lokasi Gereja Pantekosta Ekslesia yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Kantor Bupati Poso. Ledakan yang terjadi pada pukul 21:30 Wita itu tidak menimbulkan korban jiwa atau cedera dan kerusakan bangunan, kecuali hanya mengeluarkan dentuman keras hingga terdengar pada radius satu kilometer. Sesaat setelah terjadi ledakan, tim Gegana Brimob Polda Sulteng yang sedang bertugas di Kabupaten Poso segera meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi mata yang tinggal di sekitar TKP menyatakan, beberapa saat setelah terjadi ledakan, mereka sempat melihat kepulan asap dari dalam bangunan gereja yang lagi kosong dengan jemaat. "Kami tak melihat adanya orang keluar dari dalam bangunan gereja, kecuali menyaksikan kepulan asap dari dalam sesaat setelah terjadi ledakan," kata para saksi mata melaporkan kepada penyidik polisi. Peristiwa ledakan bom beberapa jam menjelang peresmian "Tugu Perdamaian" di kota Poso oleh Gubernur Sulteng HB Paliudju tersebut, merupakan kedua kalinya kurun sepekan terakhir. Ledakan sebelumnya terjadi Minggu pekan lalu (25/6) ketika seorang tak dikenal melemparkan sebuah bom rakitan di dekat sebuah rumah penduduk di Kelurahan Kayamanya, Poso Kota. Peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa atau cedera, kecuali bagian belakang rumah penduduk itu mengalami kerusakan (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006