masalah atap rusun roboh di Marunda semakin memperlihatkan zonasi perumahan yang tersebar-sebar sehingga mempengaruhi tata ruang di Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Justin Adrian meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambahkan akses transportasi umum di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Nagrak, Jakarta Utara yang menjadi tempat relokasi warga Rusunawa Marunda .

"Salah satunya dengan adanya akses transportasi umum, mereka harus diberikan gambaran bagaimana kehidupan yang baik di rusun," kata Justin saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Justin menuturkan masalah atap rusun roboh di Marunda semakin memperlihatkan zonasi perumahan yang tersebar-sebar sehingga mempengaruhi tata ruang di Jakarta.

Adanya perumahan yang tersebar inilah yang membuat akses menjadi sulit sehingga masing-masing orang memiliki kendaraan bermotor pribadi.

Maka dari itu, dia berharap adanya akses transportasi umum juga dibarengi dengan penambahan fasilitas hunian yang memadai.

"Zona lokasi hunian harus memiliki jaringan yang terintegrasi dengan baik meliputi kabel, jalanan, pipa air bersih, dan lain sebagainya," tegasnya.

Dia mengatakan jika masyarakat sudah memutuskan untuk pindah ke rusun sepatutnya dihargai dan dilindungi.

Lebih lanjut, dia menyoroti anggaran yang dimiliki Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI seharusnya cukup untuk mengelola setiap rusun termasuk Marunda.

Terlebih, jika diketahui sewa rusun Nagrak mahal maka pemerintah perlu memberi subsidi atau keringanan lainnya bagi penghuni.

Menurutnya, warga berpeluang untuk membuat gugatan kepada Dinas PRKP DKI agar bertanggung jawab dengan permasalahan tersebut.

"Pengelolaan dan penjagaan aset daerah saya kira itu harus diprioritaskan apalagi sudah ada yang menghuni, ini kita sangat terlalu beruntung tidak ada korban sama sekali," tegasnya.

Tim Relokasi Penghuni Rusunawa Marunda menyebut sebanyak 131 kepala keluarga (KK) sudah pindah dari Blok C Rusunawa Marunda ke Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara berdasarkan data sementara per Kamis (7/9).

Ketua Tim Relokasi Rusunawa Marunda Salfar Ridwan mengatakan warga Rusunawa Marunda harus menandatangani Surat Perjanjian (SP) Sewa Menyewa Unit Hunian Rusunawa sebelum menerima kunci unit hunian barunya di Rusunawa Nagrak.

"Jadi total yang terdaftar sampai hari ini ada 131 KK. Yang sudah menempati rusun 29 KK," kata Ridwan kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: Tim sebut 131 kepala keluarga Rusun Marunda sudah pindah ke Nagrak
Baca juga: Ini permintaan eks warga Rusunawa Marunda agar bisa tempati Nagrak
Baca juga: Legislator minta DKI perhatikan akses sekolah eks warga Rusun Marunda

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023