Jakarta (ANTARA) -
Protein adalah nutrisi penting dalam makanan kita, dan kekurangannya dapat menurunkan kekebalan tubuh, merusak rambut dan kulit, kehilangan massa otot, dan menyebabkan kelelahan. Namun, terlalu banyak protein sama berbahayanya dengan terlalu sedikit protein.
 
Diet tinggi protein dapat menyebabkan dehidrasi dan penting untuk menambahkan serat dan asupan air yang cukup. Banyak orang mungkin mengalami masalah pencernaan jika pola makannya tinggi protein tetapi rendah serat.
 
Ahli Gizi Juhi Kapoor mengungkap enam potensi kerugian diet tinggi protein, yang dilaporkan laman Hindustan Times, Selasa (12/9).

Baca juga: Mengenal ikan sidat, sumber protein yang lebih baik dari salmon
 
1. Ketegangan ginjal
Asupan protein yang berlebihan dapat memberikan tekanan ekstra pada ginjal, yang berpotensi menyebabkan masalah ginjal pada individu yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya.
 
2. Dehidrasi
Diet tinggi protein dapat meningkatkan kehilangan air melalui urin, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi jika Anda tidak menambah asupan air.
 
3. Ketidakseimbangan nutrisi
Terlalu fokus pada protein dapat menyebabkan pengabaian nutrisi penting lainnya seperti karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral.

Baca juga: Diet protein mengurangi risiko kematian akibat penyakit ginjal kronis
 
4. Masalah pencernaan
Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan, termasuk sembelit, ketika mengonsumsi protein dalam jumlah yang sangat tinggi.
 
5. Kesehatan tulang
Asupan protein yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya kalsium melalui urin, yang berpotensi berdampak pada kesehatan tulang seiring berjalannya waktu.
 
6. Potensi penambahan berat badan
Mengonsumsi terlalu banyak kalori, bahkan dari sumber protein, dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama jika Anda tidak memperhatikan asupan kalori secara keseluruhan.
 
Meskipun diet tinggi protein memiliki manfaat, namun menimbulkan beberapa potensi kerugian jika dikonsumsi terlalu banyak. Lengkapi diet tinggi protein Anda dengan menyeimbangkan nutrisi penting lainnya seperti karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat, agar tidak timbul komplikasi.

Baca juga: Menkes sebut konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia masih rendah

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023