Jakarta (ANTARA) - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyambut bahagia atas perubahan nomenklatur Isa Al Masih menjadi Yesus Kristus dalam penamaan hari libur nasional yang diusulkan Kementerian Agama.

"Secara khusus kami berterima kasih kepada Kementerian Agama yang berinisiatif dan memperjuangkan mengubah nama itu. Kami sungguh merasa dihormati, kami merasa bersyukur dengan keputusan ini," ujar Sekretaris Eksekutif KWI Romo PC Siswantoko saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Siswantoko menjelaskan selama ini penyebutan oleh umat Katolik, yakni Yesus Kristus bukan Isa Al Masih. Maka dengan perubahan nomenklatur ini menjadi sebuah penghargaan bagi umat Katolik.

Ia berharap perubahan ini semakin memperkuat semangat moderasi beragama yang terus digaungkan antarumat beragama di Indonesia. Perubahan itu akan berdampak pada penguatan sikap saling menghormati, komunikasi, kolaborasi, dan kerja sama antarumat beragama yang semakin erat.

Baca juga: Nama Isa Al Masih diusulkan jadi Yesus Kristus di hari libur nasional

Baca juga: KWI: Hari Orang Muda Sedunia tidak akan berbicara politik partisan


"Sehingga dalam hidup beragama yang berbeda-beda, bisa berjalan bersama. Meskipun secara identitas memiliki perbedaan tapi dalam konteks kebangsaan kita satu saudara, saling menghormati," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan perubahan nomenklatur istilah Isa Al Masih menjadi Yesus Kristus untuk penamaan hari libur nasional.

"Akan ada perubahan nomenklatur atas usulan dari Kemenag terkait istilah Isa Al Masih akan diubah menjadi Yesus Kristus," ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir mengatakan Kemenag akan menyusun peraturan presiden untuk perubahan nomenklatur yang dimaksud.

Sementara itu Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan perubahan nomenklatur Isa Al Masih menjadi Yesus Kristus pada penamaan hari libur nasional itu berdasarkan usulan umat Kristen dan Katolik.

"Ini usulan dari umat Kristen dan Katolik agar nama-nama nomenklatur itu diubah menjadi bagian dari yang mereka yakini bahwa itu adalah kelahiran Yesus Kristus, wafatnya Yesus Kristus, dan kenaikan Yesus Kristus," kata Wamenag.

Baca juga: Sekretaris KWI ajak masyarakat hidup bahagia dengan peduli sesama

Baca juga: Konferensi Waligereja Indonesia serukan gerakan persaudaraan bangsa

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023