Pelaku industri asuransi dan dana pensiun menghadapi tantangan yang tidak mudah...
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Financial Group (IFG) menilai literasi perasuransian masih perlu ditingkatkan agar industri asuransi dapat sebanding dengan industri perbankan.

“Pelaku industri asuransi dan dana pensiun menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam melakukan transformasi bisnis, salah satunya literasi dan inklusi perasuransian yang masih perlu ditingkatkan agar sebanding dengan industri perbankan,” kata Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Sistha menyebut kerangka kebijakan dan modal minimum industri asuransi juga masih belum sematang perbankan. Industri asuransi juga masih menghadapi tantangan reputasi yang kurang baik akibat preseden buruk sebelumnya.

Menurut Sistha, industri asuransi membutuhkan penguatan implementasi best practice, termasuk mengenai dana pensiun.

Oleh sebab itu, perlu adanya upaya bersama seluruh pemangku kebijakan dan pelaku industri keuangan untuk memperkuat sektor asuransi dan dana pensiun. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat literasi.

Dalam konteks itu, IFG berupaya andil dalam meningkatkan literasi dengan menggelar IFG International Conference 2023 yang akan diselenggarakan pada 19 - 20 September mendatang.

Konferensi internasional tersebut mengundang sejumlah narasumber mumpuni, baik dari dalam maupun luar negeri.

“IFG bersama IFG Progress mendukung upaya pemerintah dan berkontribusi melalui international conference ini untuk memperkuat literasi kepada industri dan masyarakat tentang implementasi best practice bisnis asuransi dan pengelolaan dana pensiun,” jelas Sistha.

Salah satu topik yang akan dibahas dalam konferensi internasional tersebut adalah implementasi IFRS-17 di industri asuransi Indonesia, yang akan berlaku pada Januari 2025.

IFRS-17 memperkenalkan pendekatan akuntansi kontrak asuransi yang lebih terperinci dan konsisten, yang melibatkan penilaian risiko, estimasi arus kas masa depan, dan pemisahan kontrak ke dalam komponen keuangan.

Tujuan implementasi IFRS 17 di antaranya untuk meningkatkan transparansi, konsistensi, dan pemahaman atas informasi keuangan yang disajikan perusahaan.

Konferensi juga membahas perkembangan terbaru di industri asuransi dan dana pensiun, seperti digitalisasi, ekosistem baru ekonomi digital dan ekonomi hijau, skema penjaminan asuransi, asuransi syariah, asuransi pertanian, serta implementasi prinsip Liability-Driven Investment (LDI).

Baca juga: Bareskrim tuntaskan penyidikan kasus Asuransi Kresna Life 
Baca juga: BNI Life catat penjualan asuransi digital naik lebih dari 1.000 persen

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023