New York (ANTARA) - Keluarga dari almarhum miliuner pengusaha saluran pipa AS George Lindemann akan mengembalikan 33 artefak jarahan ke Kamboja, menurut Kantor Kejaksaan AS, sebuah keputusan yang disebut sebagai "penting" oleh negara Asia tenggara tersebut.

Koleksi artefak itu termasuk patung-patung dewa, malaikat dan setan dari abad ke-10 dan ke-12 dari Koh Ker, ibukota Kerajaan Khmer kuno, dan benda-benda dari kuil Angkor Wat, kata Kantor Kejaksaan AS untuk distrik selatan New York, Selasa.

Dalam sebuah pernyataan disebutkan keputusan keluarga tersebut untuk mengembalikan artefak adalah sukarela. Pengacara keluarga Lindemann tidak segera merespon permintaan untuk komentar.

Situs arkeologi Kamboja banyak dijarah selama konflik sipil pada 1960 hingga 1990-an dan pemerintah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengejar pengembalian barang antik, beberapa di antaranya dipajang di museum-museum Amerika.

Pemerintah AS mengembalikan 27 barang antik selundupan ke Kamboja pada 2021, termasuk patung Hindu dan Budha yang bernilai sekitar 3,8 juta dolar AS (Rp58,4 miliar) dan tahun lalu mengembalikan 30 barang lain termasuk beberapa yang berumur lebih dari 1.000 tahun.

Artefak yang dipegang oleh keluarga Lindemann diharapkan untuk dikembalikan akhir tahun ini, kata Bradley Gordon, pengacara yang disewa Kamboja untuk pengembalian dan ketua tim investigasi mereka.

Ia mengatakan mengetahui bahwa keluarga Lindemann membayar lebih dari 20 juta dolar AS (Rp307,69 miliar) untuk artefak-artefak itu.

Menteri Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan keluarga Lindemann mengembalikan artefak menunjukkan "contoh yang baik dan layak untuk museum dan kolektor pribadi lain".

Dalam pidato di bulan Juni di depan Kamar Dagang Amerika, dua bulan sebelum menjadi pemimpin Kamboja, Perdana Menteri Hun Manet mengatakan barang antik adalah kekayaan nasional dan lebih dari sekedar relik sejarah.

"Mereka adalah darah di pembuluh kami dan jiwa di hati kami yang membentuk identitas sebagai Khmer.. warisan kita menentukan siapa kita dan akan menjadi siapa kita nantinya," ujarnya.

Otoritas AS menghabiskan lebih dari 10 tahun bekerja untuk menemukan artefak dari Kamboja dan sejauh ini telah mengembalikan 65 barang.

Pada 2019, pedagang seni Douglas Latchford didakwa untuk penipuan terkait transfer elektronik dan kejahatan lain terkait dengan penjualan artefak Kamboja yang dijarah, namun dakwaan itu dibatalkan setelah kematiannya.

Sumber: Reuters
Baca juga: Patung penjaga pintu berusia ratusan tahun dipamerkan di Kamboja
Baca juga: Patung kepala Asura berusia ratusan tahun ditemukan di Angkor Wat
Baca juga: AS kembalikan 27 barang antik curian ke Kamboja

 

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023