Denpasar (ANTARA) - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengadakan kursus bahasa Mandarin untuk meningkatkan kemampuan petugas imigrasi seiring dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan asal China ke Bali.

"Ini diperlukan dalam mendata profil penumpang dan juga sebagai sarana untuk pertukaran informasi dan pengetahuan keimigrasian dengan didasari kemampuan bahasa Mandarin," kata Direktur Kerja Sama Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Heru Tjondro di sela pembukaan pelatihan tersebut di Denpasar, Rabu.

Kursus bahasa Mandarin itu dilakukan dengan menggandeng Konsulat Jenderal China di Denpasar, Bali.

Pelatihan bahasa Mandarin itu diadakan selama tiga bulan, mulai September hingga November 2023, diikuti 90 petugas Imigrasi dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, dan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Anggiat Napitupulu mengatakan kursus itu untuk menyiapkan pelayanan yang lebih baik kepada setiap wisatawan asing, khususnya dari China, mengingat turis dari "Negeri Panda" --sebutan untuk China-- itu merupakan pangsa pasar potensial bagi pengembangan pariwisata di Bali.

Baca juga: Sandiaga tarik wisatawan China melalui pemasaran digital tertarget

Ia menambahkan sebelum pandemi COVID-19, wisatawan asal China menempati peringkat pertama kunjungan ke Bali.

Namun, setelah pandemi, kunjungan wisatawan China menurun yang disebabkan penutupan sementara penerbangan langsung dari China ke Bali.

Seiring dengan melandai kasus COVID-19, kunjungan wisatawan China kembali mengalami peningkatan.

"Mari ambil kesempatan pelatihan ini untuk meningkatkan pelayanan keimigrasian. China menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia, serta dari teknologi juga China cukup maju," ucap dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah kunjungan turis mancanegara di Bali selama periode Januari-Juli 2023 mencapai 2,88 juta orang atau naik 368 persen jika dibandingkan periode sama 2022 yang mencapai 618 ribu orang.

Dari jumlah kunjungan wisatawan asing pada Januari-Juli 2023 itu, wisatawan asal China mencapai 141 ribu orang atau naik dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang mencapai delapan ribu orang.

Wisatawan asal China menduduki posisi kelima dari 10 besar kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, sedangkan posisi puncak diduduki oleh wisatawan asal Australia yang mencapai 724 ribu orang.

Baca juga: Kompetisi menulis Bahasa Mandarin diluncurkan di Jakarta
Baca juga: Dubes China untuk RI berharap pemuda Indonesia minati bahasa Mandarin
Baca juga: Hari Bahasa Mandarin PBB diperingati di seluruh dunia

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023