Peningkatan kinerja itu disebabkan efektivitas yang dilakukan manajemen dalam kegiatan pemasaran, `underwriting`, hasil investasi dan pengendalian biaya usaha yang baik,"
Jakarta (ANTARA News) - Asuransi Kredit Indonesia atau PT Askrindo (Persero) mencatatkan laba setelah pajak tahun buku 2012 sebesar Rp246,71 miliar atau meningkat 78,31 persen dibandingkan laba 2011 sebesar Rp138,36 miliar.

"Peningkatan kinerja itu disebabkan efektivitas yang dilakukan manajemen dalam kegiatan pemasaran, `underwriting`, hasil investasi dan pengendalian biaya usaha yang baik," kata Direktur Utama PT Askrindo (Persero) Antonius Chandra S Napitupulu di Jakarta, Kamis.

Antonius mengatakan pada 2013 Askrindo menargetkan kinerja dengan laba bersih sebelum pajak Rp350,3 miliar atau meningkat 48 persen dibandingkan proyeksi 2012 Rp247,02 miliar.

Sedangkan realisasi kinerja perusahaan hingga triwulan I 2013 mencatatkan hasil "underwriting" mencapai Rp95,315 miliar atau 27,1 persen dari target Rp351,8 miliar, hasil investasi Rp71,2 miliar atau 31,2 persen dari target Rp228,4 miliar.

"Hingga akhir Maret 2013, perusahaan juga merealisasikan laba sebelum pajak Rp113,8 miliar atau 32,5 persen dari target Rp350,3 miliar," tuturnya.

Untuk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) pada triwulan I 2013, PT Askrindo telah menjaminkan hingga Rp4,4 triliun atau meningkat 201,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp1,46 triliun.

Penjaminan KUR terbesar berada di Jawa Tengah yaitu Rp852,6 miliar, Jawa Barat (Rp509,68 miliar) dan Jawa Timur (Rp412,6 miliar).

"Pemerintah menargetkan penjaminan KUR secara nasional tahun ini mencapai Rp36 triliun dengan komposisi 50 persen untuk PT Askrindo," ujarnya.

Sedangkan penjaminan non-KUR, yaitu asuransi kredit dan "suretyship" pada triwulan I 2013 mencapai Rp130,4 miliar atau 32,8 persen dari anggaran 2013 sebesar Rp397,52 miliar.

Sebelumnya, PT Askrindo menjalin nota kesepahaman ("Memorandum of Understanding"/MoU) dengan PT Bank DKI dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk penyaluran kredit pelaksanaan proyek yang dikerjakan para pengusaha muda.

Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S Napitupulu, Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono dan Ketua Umum Hipmi Andhika Anindyaguna itu, Askrindo dan Bank DKI sepakat bekerja sama memberikan kredit kepada anggota HIPMI.

Askrindo dan Bank DKI bekerja sama dalam rencana realisasi pembiayaan, asuransi kredit dan kontra bank garansi yang dilakukan pihak ketiga, yaitu Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi DKI Jakarta.

Hipmi memiliki 3.000 anggota dari kalangan pengusaha kecil hingga menengah yang diasumsikan per orang memerlukan modal kerja Rp2,5 miliar hingga Rp3,5 miliar. Dengan jumlah anggota itu, potensi pangsa pasar kredit mencapai Rp7,5 triliun.
(D018/B008)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013