New York (ANTARA) - Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan meredakan kekhawatiran mengenai resesi tanpa meningkatkan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 331,58 poin atau 0,96 persen, menjadi menetap di 34.907,11 poin, merupakan persentase kenaikan harian terbesar Dow sejak 7 Agustus.

Indeks S&P 500 menguat 37,66 poin atau 0,84 persen menjadi berakhir di 4.505,10 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 112,47 poin atau 0,81 persen, menjadi ditutup pada 13.926,05 poin.

Sementara itu, Arm Holdings melonjak dalam debut pasar sahamnya. Arm Holding bernilai hampir 60 miliar dolar AS dalam debut yang kuat di Nasdaq, dengan saham perancang chip tersebut melonjak hampir 25 persen pada hari pertama perdagangannya.

Penjualan ritel meningkat lebih besar dari perkiraan pada Agustus karena harga bensin yang lebih tinggi, sementara klaim awal tunjangan pengangguran meningkat menjadi 220,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 9 September dari 217,000 pada minggu sebelumnya.

Harga produsen bulanan untuk permintaan akhir naik 0,7 persen bulan lalu, berlawanan dengan ekspektasi kenaikan 0,4 persen. Secara tahunan, angka tersebut meningkat 1,6 persen dibandingkan perkiraan kenaikan 1,2 persen.

"Data ekonomi hari ini menegaskan jalan menuju soft landing, namun tidak terlalu panas sehingga The Fed berpikir mereka mungkin perlu melakukan beberapa kenaikan suku bunga lagi," kata Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird. “Secara keseluruhan, ini cukup bullish.”

American Depositary Shares (saham ekuitas perusahaan non-AS yang dipegang oleh bank penyimpanan AS dan tersedia untuk dibeli oleh investor AS) milik perancang cip Arm dibuka pada harga 56,1 dolar AS dibandingkan dengan harga penawaran umum perdana sebesar 51 dolar AS, sebagai tanda kepercayaan bagi perusahaan lain yang berencana untuk mencatatkan saham mereka.

Pasar modal terbuka untuk bisnis,” kata Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital LLC. "Anda akan melihat begitu banyak IPO dalam 12 minggu ke depan, kepala Anda akan pusing."

Para pedagang melihat peluang sebesar 97 persen bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan kebijakan 20 September dan hampir 67 persen kemungkinan untuk jeda lebih lanjut pada November, menurut CME FedWatch Tool.

Citigroup memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya mengenai kenaikan suku bunga pada September.

HP turun 1,8 persen setelah Berkshire Hathaway milik Warren Buffett menjual sekitar 5,5 juta saham perusahaan tersebut.

Visa tergelincir lebih dari 2,0 persen setelah raksasa pemrosesan pembayaran tersebut mengatakan pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan pemegang saham Kelas B dalam proposal untuk mengkonversi saham mereka ke Kelas C atau Kelas A.

Moderna naik 3,9 persen setelah panel penasihat regulator Eropa merekomendasikan otorisasi vaksin COVID-19 terbaru dari perusahaan tersebut.

Volume di bursa AS mencapai 10,0 miliar lembar saham yang diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 9,9 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.


Baca juga: Wall St beragam, S&P 500 naik karena data IHK perkuat taruhan jeda Fed
Baca juga: Saham Eropa dibuka sedikit lebih tinggi ikuti kenaikan di Wall Street

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023