Kudus (ANTARA) - Ratusan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membersihkan aliran Sungai Gelis di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, dari tanaman eceng gondok dalam rangka menyambut hari bersih-bersih sedunia (World Cleanup Day), Sabtu.

"Kegiatan ini diinisiasi oleh Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pengurus Daerah Muhammadiyah Kudus. Mengusung tema 'resik agawe becik, reget agawe mumet' dengan menggandeng pemerintah kabupaten dan lainnya," kata Ketua PD Muhammadiyah Kudus Noor Muslikhan di Kudus.

Aliran sungai yang menjadi sasaran bersih-bersih, yakni di pintu air Tambak Lulang Desa Ploso, Kecamatan Jati. Sedangkan yang dilibatkan, mulai dari pelajar hingga pengurus Muhammadiyah Kudus bekerja sama mengambil tanaman eceng gondok yang memenuhi aliran sungai hingga pintu air pembagi.

Ia berharap dengan kegiatan bersih-bersih tersebut, menjadi contoh buat masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

Baca juga: Sejumlah daerah di Sulsel peringati World Clean up Day

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Clean Up The World untuk jaga SDA dan ekosistem laut


"Tanaman eceng gondok tentunya cepat tumbuh, sehingga masyarakat kami ajak melaksanakan aksi nyata bersih-bersih seperti yang kami lakukan hari ini (16/9)," ujarnya.

Tentunya, kata dia, ketika aliran sungai bebas dari sampah maupun tanaman eceng gondok, aliran airnya juga lancar dan pemandangan juga lebih bersih.

"Apalagi, sebelumnya aliran Sungai Gelis ini cukup bersih, tetapi sekarang ditumbuhi eceng gondok," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus Rochim Sutopo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan warga Muhammadiyah Kudus tersebut.

Ia berharap aksi bersih-bersih bisa dilanjutkan, sehingga kebersihan sungai harus selalu terjaga karena untuk melakukan normalisasi sungai juga butuh anggaran yang besar.

"Informasinya, untuk normalisasi aliran Sungai Gelis hingga Sungai Wulan dengan panjang aliran sungai sekitar 8 kilometer membutuhkan anggaran hingga Rp25 miliar," ujarnya.

Karena aliran sungai tersebut merupakan kewenangan BBWS, maka pihaknya juga akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat melalui pemerintah daerah atau lewat komunikasi anggota legislatif secara berjenjang.

"Kami berharap semua pihak memiliki kesadaran menjaga kebersihan sungai. Eceng gondok tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk bahan kerajinan atau alternatif pakan ternak, sehingga pemerintah daerah perlu turun tangan mengatasi permasalahan tersebut," ujarnya.*

Baca juga: Aksi bersih-bersih dipusatkan di Kepulauan Pangkep peringati WCD

Baca juga: Pemprov Sumsel dorong warga pilah sampah untuk selamatkan lingkungan

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023