Dan yang lebih penting lagi adalah jumlah koleksi museum yang ikut terbakar
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Putu Supadma meminta kepolisian segera mengusut penyebab kebakaran di Museum Nasional, Jakarta, mengingat saat ini perkiraan sementara masih karena konsleting arus listrik dari bedeng di area renovasi belakang Gedung A.

Dia juga meminta lembaga terkait segera mendata dampak dan besaran kerugian akibat insiden kebakaran tersebut.

“Dan yang lebih penting lagi adalah jumlah koleksi museum yang ikut terbakar,” kata Putu Supadma di Jakarta, Minggu.

Dia menilai kebakaran di Museum Nasional pada Sabtu (16/9) malam, menjadi momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap museum berikut tata kelolanya.

Putu, yang merupakan Ketua Asosiasi Museum Indonesia, pun berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan bantuan asuransi terutama terhadap keselamatan gedung dan barang-barang bersejarah dari risiko-risiko yang mungkin terjadi, misalnya kebakaran.

Dia melanjutkan ruang lingkup aturan pengelolaan museum juga perlu dibuat komprehensif. Pasalnya, ketentuan itu yang menjadi dasar tata kelola dan pengembangan museum, termasuk di antaranya pengembangan kapasitas sumber daya manusia, pengelolaan yang mencakup juga aspek-aspek keselamatan gedung dan koleksi museum.

Baca juga: Museum Nasional Indonesia fokus amankan benda sejarah

Baca juga: Petugas berhasil padamkan kebakaran Museum Nasional


“Untuk itu, Asosiasi Museum Indonesia berharap DPR RI dan pemerintah segera membahas RUU (Rancangan Undang-Undang) tentang Permuseuman,” kata Putu Supadma.

Dalam kesempatan yang sama, Putu juga menilai perlunya dibentuk Badan Permuseuman Nasional. Dia menjelaskan badan itu dapat membantu pemerintah melindungi dan meningkatkan pemanfaatan atas koleksi-koleksi benda bersejarah milik lebih dari 500 museum di Indonesia.

Museum Nasional, yang juga populer dengan sebutan Museum Gajah menempati lahan seluas 26.500 meter persegi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, dan terbagi menjadi gedung A dan gedung B.

Gedung A merupakan ruang pamer utama koleksi benda-benda bersejarah, sementara gedung B terdiri atas kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan perpustakaan.

Setidaknya ada 140.000 lebih benda bersejarah yang dikoleksi oleh Museum Nasional. Benda-benda itu terbagi atas tujuh kategori, yaitu arkeologi, etnografi, geografi, keramik, numesmatik dan heladrik, prasejarah, dan sejarah.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023