Oke, lagu tadi memberikan tanda ke mana arah kita selanjutnya
Terlempar ke masa lalu

Mykola Lyubomyr adalah anak lelaki yang lahir dan tumbuh besar di Kharkiv, Ukraina. Pada liburan musim panas tahun ini, kedua orang tua Mykola menjanjikan sebuah liburan ke kota pelabuhan yang ada di Inggris Raya bernama Liverpool.

“Aku ingin merasakan naik mesin waktu seorang diri. Bisakah ayah dan ibu memberi aku izin?” tanya Mykola kala pesawat terbang yang membawa mereka bertiga baru saja mendarat di bandar udara John Lennon tiga hari silam.

Jawaban kedua orang tua Mykola tentu saja berupa anggukan dengan kesepakatan bahwa sang anak berjanji akan menjaga diri sebaik mungkin, sementara ayah dan ibu Mykola menghabiskan waktu dengan makan malam di sebuah restoran yang ada di tepian Albert Dock.

Maka kini, Mykola sudah berada di dalam sebuah “Mesin Waktu Misteri Magis” yang akan membawanya pergi ke era awal ’50-an.

“Halo halo, tes uji suara. Hai, aku akan menggunakan pelantang ini agar suaraku tidak tenggelam karena suara mesin atau mungkin saja pesawat jet yang melintas,” kata Gene seraya tertawa.

Mykola pun ikut tersenyum dan menyadari bahwa semua orang yang duduk di belakangnya sama-sama melepaskan tawa.

Baca juga: El Rumi meriahkan panggung penutup G-Pluck di Beatleweek Festival
 
Para peserta "Magical Mystery Tour Bus" saat hendak naik ke atas bus yang dikemudikan oleh Allan. (ANTARA/Ahmad Faishal)


“Baiklah, aku akan mulai bercerita mengenai apa, siapa, ke mana, kapan, mengapa, dan bagaimana sejarah akhirnya berlabuh dan mencatatkan semua yang ada di sini untuk kita kenang dan pelajari,” buka Gene seraya memperbaiki posisi pelantang.

Gene berkata bahwa sejak 60 tahun silam, dunia telah tergila-gila dengan jenis musik yang bernama skiffle: sebuah perpaduan antara folk Amerika, blues, country, bluegrass, dan jazz. Kala itu, kiblat dunia mengarah ke Skotlandia dengan Lonnie Donegan sebagai nabinya.

Skiffle sangat cepat melakukan eksponen karena tipikal musik itu tidak membutuhkan perangkat musik elektrik yang berharga mahal. Hanya butuh sebuah gitar murahan, banjo, tea-chest bass, dan sebuah papan cuci, serta benda-benda rumahan bersifat perkusif, maka siapa pun bisa berekspresi lewat skiffle.

“Setelah Lonnie merilis album, terdapat ratusan band skiffle di Inggris Raya, termasuk Kota Liverpool. Salah satu band yang cukup dikenal adalah Quarrymen bentukan seorang pria bernama John Lennon tahun 1956. Band itu kemudian sangat populer. Saya akan memutarkan sebuah lagu yang menampilkan John Lennon ketika berada di studio era '70-an. Dia memang selalu terikat pada akar musik yang membentuknya,” papar Gene meraih sebuah pemutar musik digital.

Selama beberapa detik, pemutar musik itu mengudarakan suara gemeresik tak jelas hingga akhirnya terdengar suara seorang pria melantunkan larik demi larik syair lagu.

Baca juga: Menyelisik koleksi musik lintas zaman di kota pelabuhan Inggris

Mykola mengarahkan ponsel pintarnya mendekat ke arah sumber suara guna mengetahui lebih detail mengenai lagu yang tengah dia dengarkan.

Layar ponsel Mykola lantas menampilkan keterangan sebuah lagu folk Amerika bertajuk “Rock Island Line”. Lagu tersebut diyakini muncul kali pertama pada awal tahun 1929 dan mulai diproduksi sebagai materi rekaman lagu pada tahun 1934. Sedangkan lagu versi akustik gitar John Lennon yang didengarkan Mykola berasal dari bootleg “The Lost Lennon Tapes”.

Mykola asyik menyimak cara John Lennon bernyanyi dengan suara serak dan tempo yang semakin cepat. Maka, pada durasi 02:34 lagu itu pun selesai.

Liverpool 8

“Mesin Waktu Misteri Magis” bergerak perlahan dengan latar suara Gene yang menyatakan bahwa kendaraan besar berbahan bakar kehangatan dan kebersamaan itu tengah menuju distrik Liverpool 8. Kawasan tersebut menjadi saksi sejarah karena di Rosebery Street itulah John Lennon bersama band Quarrymen tampil perdana tanpa bayaran pada 22 Juni 1957 pada perayaan ke-750 tahun Kota Liverpool.

Di jalan tersebut, John dan band tampil sebanyak dua kali: bermain di bagian belakang lori batu bara pada sore hari dan manggung dalam pesta jalanan muda-mudi pada malam hari.

“Pada hari itu, semua band keluar kandang untuk tampil bersuka cita. Tentu saja Quarrymen memainkan musik skiffle. Hal yang unik adalah ---oh tunggu sebentar, kita sudah memasuki wilayah Rosebery Street yang ada di sebelah kiri kalian. Bayangkan tahun 1957 ketika Quarrymen bermain di belakang bagian lori dan memukau para gadis,” senyum Gene.

Ia melanjutkan kisah bahwa banyak gadis yang datang pada hari itu membawa serta pacar-pacar manja mereka yang mendapatkan julukan “Teddy Boy”. Maka, para “Teddy Boy” yang tidak terlalu menyukai perhatian gadis-gadis mereka dirampas oleh Quarrymen, mulai berupaya untuk merisak John Lennon dkk. Aksi kejar-kejaran pun terjadi sehingga band mesti mencari perlindungan ke rumah nomor 84 milik seorang perempuan bernama Marjorie Roberts.

Mendengarkan penjelasan Gene, sesaat Mykola ingin mengaktifkan mesin pencari pada ponsel pintarnya. Tetapi dia mengurungkan niat itu dan malah membiarkan imajinasi mengembara. Ia membayangkan John Lennon muda dan rekan-rekannya yang mesti meringkuk di dalam rumah ketika sekelompok orang menggedor-gedor jendela dengan penuh kemurkaan karena pacar-pacar mereka hilang selera.

Seraya mengarahkan pandangan ke kanan dari arah “Mesin Waktu Misteri Magis”, Gene lantas meminta Mykola dan 50 orang lainnya yang berada di dalam kabin untuk mencermati sebuah bangunan di kawasan Liverpool 8. Bangunan tersebut tampil dengan dekorasi berupa lukisan dinding penuh warna menawan yang menggambarkan sosok penabuh drum The Beatles, Ringo Starr.

Baca juga: Menyelisik koleksi musik lintas zaman di kota pelabuhan Inggris

Baca juga: G-Pluck hadirkan malam istimewa ajak penonton ke panggung Beatleweek

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023