Perbudakan lain juga masih banyak terjadi.
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai perbudakan buruh di pabrik kuali di Tangerang, Banten, merupakan fenomena puncak gunung es perdagangan manusia (human trafficking).

"Kami yakin ini fenomena puncak gunung es. Perbudakan lain juga masih banyak terjadi. Biasanya dalam kasus lebih besar, bisa melibatkan sindikat human trafficking internasional," kata Fadli di Jakarta, Senin.

Fadli menjelaskan perdagangan manusia merupakan salah satu tindak kejahatan karena sindikat itu melakukan perdagangan manusia yang biasanya disalurkan sebagai pekerja seks, perbudakan buruh, atau perdagangan organ tubuh.

"Puluhan buruh pabrik kuali di Tangerang disekap dan disiksa layaknya budak. Dengan tempat kerja tak layak, mereka bekerja tak kenal waktu," katanya.

Menurut dia, kasus Tangerang menunjukkan bahwa perbudakan modern masih terus berlangsung.

Berdasarkan Trafficking in Persons Report pada 2012, Indonesia adalah negara sumber utama, tujuan, dan transit bagi perdagangan seks dan pekerja paksa perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 1,6 juta pekerja ilegal asal Indonesia bekerja di luar negeri. Dan sebanyak 69 persen adalah wanita bahkan masih banyak anak-anak.

"Sebagian di antara mereka dipekerjakan secara eksploitatif sebagai penjaja seks," paparnya.

Pewarta:
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013