Memang harus ada darah Indonesia untuk bisa memainkan Indorock dengan jiwa
Indorock saat ini

Seiring waktu, musik Indorock telah melewati masa kejayaan yang terbilang singkat sejak akhir era ’50-an menuju pertengahan era ’60-an. Hans Bax dan Eddy Chatelin menyadari bahwa saat ini hanya tinggal mereka berdua musisi dari generasi awal Indorock yang masih menekuni profesi bermain musik dari panggung ke panggung.

Hingga kini, Eddy dan Hans masih rutin tampil di berbagai gelaran musik atau festival budaya di bawah bendera The Hurricane Rollers.

“Banyak teman lain yang sudah tidak bermain musik atau telah wafat. Kami masih bersemangat bermain Indorock karena itu mengalir di dalam darah kami dan tidak pernah berhenti sampai kapan pun,” tegas Hans.
Musisi Hans Bax saat ditemui di Den Haag, Belanda, akhir Agustus 2023. (ANTARA/Ahmad Faishal)

Dia mencermati beberapa tahun ini ada segolongan anak muda keturunan Indonesia-Belanda yang kembali memainkan musik Indorock di Negeri Kincir Angin tersebut. Tetapi baik Hans maupun Eddy melihat permainan skill tinggi dari generasi muda itu belum sampai ke taraf permainan dengan hati.

Feelings-nya belum ada karena mereka bermain dengan otak, bukan dengan hati. Kalau bermain dengan perasaan, maka orang bisa merasakan apa yang ditampilkan. Jadi ya memang saat ini di Belanda sulit sekali menemukan anak muda yang benar-benar memainkan Indorock dengan rasa dan jiwa yang baik,” kata Hans.

“Kalau tidak lahir di Indonesia, mungkin tidak akan ada feelings untuk bisa memainkan Indorock dengan baik,” timpal Eddy.

Meski begitu, Hans menilai saat ini ada beberapa generasi muda di Indonesia yang masih bersemangat untuk melestarikan Indorock dengan cara memainkannya dari panggung ke panggung.

“Saya pernah melihat sebuah video beberapa anak muda Indonesia yang mainkan Indorock. Baik dan saya suka sekali. Mereka main jago dan dari hati. Memang harus ada darah Indonesia untuk bisa memainkan Indorock dengan jiwa,” jelasnya.

Hans menilai hal tersebut disebabkan bahwa Indorock amat kental dengan gaya bermain musik keroncong. Karena itu, menurut dia, musisi yang memainkan musik Indorock mesti akrab dengan langgam keroncong.

“Kalau tidak kenal atau pandai bermain keroncong, maka tidak bisa memainkan musik Indorock. Susah, karena memang dari situ dasar musiknya,” kata dia.
Musisi Hans Bax saat ditemui di Den Haag, Belanda, akhir Agustus 2023. (ANTARA/Ahmad Faishal)

Eddy Chatelin dan Hans Bax lantas menyisipkan beberapa pesan bagi generasi muda yang menekuni dunia musik saat ini. Salah satunya adalah kemauan dan kemampuan untuk membuka diri terhadap segala jenis musik.

“Sehat dan bagus sekali untuk mendengarkan banyak musik. Jangan dengarkan atau mainkan cuma satu jenis. Hal itu baik untuk memperkaya wawasan dan membuka pertemanan,” tutup Hans yang diamini oleh Eddy.

Baca juga: Susuri Reeperbahn, G-Pluck manggung di klub awal karier The Beatles

Baca juga: Tebar misi budaya, G-Pluck meriahkan "Pasar Senggol" di Jerman

Baca juga: El Rumi meriahkan panggung penutup G-Pluck di Beatleweek Festival

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023