AP2LN telah berhasil meningkatkan mutu pemagangan ke luar negeri dengan menyiapkan calon peserta magang yang berkualitas ke negara tujuan, khususnya Jepang
Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menilai bahwa Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan mutu pemagangan ke luar negeri.

"AP2LN telah berhasil meningkatkan mutu pemagangan ke luar negeri dengan menyiapkan calon peserta magang yang berkualitas ke negara tujuan, khususnya Jepang," katanya dalam sambutan "Rakor AP2LN 2203, Satu Dekade AP2LN Membangun Bangsa" di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan AP2LN juga berperan aktif bekerja sama dengan Kemenaker, baik memberi masukan kebijakan hingga mengadakan berbagai acara positif yang tentu akan meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha di Jepang.

"Jangan pernah berhenti berkontribusi bagi negeri, bergandengan tangan bersama kita membangun bangsa untuk mencapai Indonesia emas 2045," katanya.

Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Kemenaker, Muhammad Ali menambahkan Indonesia memiliki cita-cita besar untuk menjadi negara maju seperti Jepang pada 2045.

"Salah satu prasyarat yang disiapkan adalah sumber daya manusia (SDM), pemagangan ini sangat memberikan manfaat untuk anak-anak muda Indonesia dalam rangka meningkatkan kompotensi, pengembangan karir maupun usahanya ketika kembali ke Indonesia," katanya.

Muhamad Ali mengharapkan AP2LN dapat melakukan perluasan kesempatan kerja sama dengan pihak-pihak penyelenggara magang di Jepang agar talenta muda Indonesia mendapatkan kesempatan meningkatkan kompetensinya.

Sementara itu, Ketua Umum AP2LN, Firman Budiyanto mengatakan sekitar 40.000 talenta muda Indonesia terserap menjadi peserta magang di Jepang per tahunnya.

"Saat ini AP2LN beranggotakan 156 lembaga pengirim atau Sending Organization (SO) dari 387 SO yang ada di Indonesia, artinya kita hanya sekitar 45 persen, tetapi kita pengirim 75 persen peserta magang ke Jepang. Artinya, seluruh member kita ini aktif," tuturnya.

Ia mengemukakan saat ini pihak Jepang sedang banyak permintaan untuk tenaga konstruksi.

"Beberapa tahun belakangan yang meningkat itu building cleaning (pembersihan bangunan), perawat lansia. Sementara yang sudah eksis adalah manufaktur, otomotif, pertanian," demikian Firman Budiyanto .

Baca juga: Kemnaker: Magang di luar negeri jembatan tingkatkan keterampilan

Baca juga: Kemendikbud targetkan kirim 20.000 orang magang ke luar negeri

Baca juga: Diawali ke Jepang, tenaga magang ke luar negeri dikirimkan Kemenaker

​​​​​​​
Baca juga: Waspadai eksploitasi anak berdalih magang di luar negeri

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023