Jakarta (ANTARA) - Organisasi Profesi Kehumasan Indonesia (Perhumas) menyebutkan bahwa seniman meraih tingkat kepercayaan yang paling tinggi dari publik.
 
"Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, seniman meraih tingkat kepercayaan paling tinggi dari publik dengan angka 75 persen, " ujar Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto, di Jakarta, Selasa.
 
Ia mengatakan seniman yang dimaksud termasuk di antaranya selebritis dan pesohor seni. Kondisi itu juga tak lepas dari seniman yang memiliki pengaruh kuat terutama di media sosial.

Baca juga: Perhumas kedepankan program Indonesia Berbicara Baik
 
Tokoh berikutnya yang mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat yakni pemimpin agama dengan 74 persen, tokoh pemuda 71 persen, atlet 66 persen, tokoh politik 60 persen, dan tokoh masyarakat 49 persen.
 
Dalam kesempatan itu, Perhumas meluncurkan Perhumas Indicators yang merupakan hasil kajian mengenai kepercayaan dan reputasi dari industri serta organisasi, yang menjadikan kebijakan komunikasi sebagai bagian dari manajemen puncak dalam mendukung kesuksesan perusahaan.
 
"Ini merupakan terobosan untuk membuktikan profesi kehumasan mampu membantu manajemen puncak dalam proses pengambilan keputusan, " kata dia.

Baca juga: Perhumas ingin gali kembali kearifan lokal
 
Kajian tersebut juga menyoroti tingkat kepercayaan publik terhadap swasta, pemerintah, dan lembaga yang masih mendapatkan kepercayaan cukup baik dengan skor di atas 65 persen.
 
Kepercayaan pada pemerintah berada pada skor 67 persen, sektor swasta 76 persen dan BUMN 73 persen. Salah satu faktor kuat di sektor pemerintahan adalah dinamika kepemimpinan yang membawa pengaruh signifikan pada kinerja dan berujung pada kepercayaan masyarakat.

Baca juga: Menkominfo ajak insan humas adaptif dan perkuat jati diri bangsa
 
Sementara, pihak swasta dinilai lebih baik dari aspek inovasi, dinamis dan cepat menangkap peluang. Sementara untuk BUMN, khususnya sektor perbankan dan migas terlihat menonjol dalam inovasi, namun masih banyak BUMN lain yang belum merata dalam membangun inovasi.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023