menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta
Jakarta (ANTARA) -
Pameran Bursa Kerja Tahap III 2023 Jakarta Selatan yang diselenggarakan Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Selatan pada 20-21 September 2023 di ITC Kuningan membuka 1.851 lowongan dengan berbagai posisi.
 
"Bursa kerja ini bertujuan untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di DKI Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Selatan," kata Kepala Sudin Nakertransgi Jakarta Selatan Fidyah Rokhim dalam acara pembukaan Bursa Kerja Tahap III Jakarta Selatan di Jakarta, Rabu.

Ia berharap para pencari kerja bisa mencermati 40 perusahaan di DKI Jakarta pembuka lowongan dalam acara tersebut, yang terdiri atas perusahaan bidang transportasi, makanan dan minuman, farmasi, jaringan, pengecer, waralaba, perbankan, pembiayaan, manufaktur, otomotif dan lain-lain.
 
Adapun bursa kerja kali ini menyasar para pencari kerja dari lulusan SMA, SMK, serta perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, khususnya wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan.
 
Posisi yang dibuka dalam Bursa Kerja Tahap III Jakarta Selatan 2023 meliputi barista, sales, resepsionis, supir angkutan, keuangan, ilmuwan data, dan sebagainya.
 
Fidyah menjelaskan sebelumnya telah terdapat Bursa Kerja Jakarta Selatan Tahap II 2023 pada 25-26 Juli 2023 di ITC Kuningan, yang berhasil mencatatkan sebanyak 795 lamaran masuk, 394 panggilan wawancara, 148 orang hadir dalam wawancara, serta 101 orang diterima.
 
"Data masih bisa berubah karena selalu diawasi oleh kami. Perusahaan juga masih ada yang dalam proses seleksi," ujarnya menambahkan.
 
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah mengapresiasi kegiatan bursa kerja yang diselenggarakan oleh Sudin Nakertransgi Jakarta Selatan tersebut.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kerja nyata dalam rangka menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta," ucap Farazandi.
 
Farazandi menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di DKI Jakarta meningkat sekitar 20 ribu orang dari 377 ribu orang pada Agustus 2022 menjadi 397 ribu orang pada bulan Februari 2023.
 
Menurutnya, terdapat dua masalah fundamental penyebab peningkatan pengangguran terbuka di Ibu Kota, yakni kurangnya tingkat pendidikan dan keterampilan serta kurangnya pemberi lapangan kerja.
 
"Maka dari itu, diharapkan seluruh pihak bisa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini, minimal salah satu," katanya.

Baca juga: DPRD sebut bursa kerja jadi indikator kebangkitan ekonomi DKI

Baca juga: DKI wajib serap dua persen penyandang disabilitas dari jumlah PNS

Baca juga: Pemprov DKI dan Baznas buka peluang kerja bagi penyandang disabilitas

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023