Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi mengukuhkan enam profesor baru yang dimilikinya dari berbagai disiplin ilmu di kampus setempat, Rabu, untuk meningkatkan daya saing dalam penelitian.

Rektor ITS Surabaya, Jawa Timur Mochamad Ashari di Surabaya, Rabu, mengatakan jumlah profesor memengaruhi kualitas dan pemeringkatan sebuah perguruan tinggi.

"Jumlah peneliti di ITS memang tidak sebanyak perguruan tinggi lain, tapi kita (ITS, red.) terus tingkatkan daya saing dalam bidang penelitian," katanya.

Hal ini dibuktikan dengan publikasi penelitian ITS yang terus meningkat jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya berdasarkan jumlah keseluruhan peneliti dalam beberapa tahun terakhir.

"Sejak 2019, alhamdulillah ITS telah berhasil mencetak 50 profesor baru," kata rektor yang akrab disapa Ashari ini.

Mengawali prosesi sakral pengukuhan, profesor ke-163 ITS Prof Wahyu Wibowo menyampaikan orasi ilmiah mengenai pengembangan model semiparametrik spline multirespon.

Guru besar Departemen Statistika Bisnis ini, menjelaskan model tersebut bisa menjadi strategi untuk meningkatkan akurasi dalam pemodelan regresi (metode untuk memahami antara variabel independen dan dependen) yang dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan suatu bisnis.

Baca juga: 24 dosen UHO Kendari terima SK Guru Besar

Sementara itu, Prof Katherin Indriawati dari Departemen Teknik Fisika membawakan orasi ilmiah mengenai peningkatan kemampuan sistem untuk melakukan pekerjaan tanpa kegagalan dalam sistem kontrol modern.

"Ada tiga strategi penting dalam sistem kontrol ini, yakni sensor less control, Fault Tolerant Control (FTC), serta deteksi dan identifikasi kesalahan," ujar guru besar ke-164 ITS tersebut.

Masih berkaitan dengan sistem kontrol, Prof Trihastuti Agustinah dari Departemen Teknik Elektro mengembangkan metode stabilitas dalam sistem kontrol robotik.

Inovasi dari guru besar ke-165 ITS ini berfokus dalam menstabilkan sistem kontrol tracking pada pendulum kereta, pesawat tanpa awak (drone), serta mobile robot yang banyak digunakan untuk armada logistik.

Pada keilmuan fisiologi hewan dan ekotoksikologi, guru besar ke-166 ITS Prof Dewi Hidayati, mengembangkan optimalisasi pemanfaatan beberapa organ dari tubuh ikan, salah satunya dari kulit ikan patin yang dapat dijadikan sumber gelatin halal.

Selain itu, Kepala Departemen Biologi ITS ini, juga meneliti beberapa organ penting ikan yang dapat menjadi indikator kualitas perairan.

Sementara itu, Prof Tri Arief Sardjono dari Departemen Teknik Biomedik ITS juga menyampaikan orasi ilmiah mengenai analisis dan proses citra biomedis dalam bidang kedokteran. Hal ini diwujudkan dalam pengembangan Spring Charged Particles Model (SCPM), sebuah model dengan kemampuan mengikuti kontur objek yang diminati.

"Di dunia kedokteran, model ini dapat membantu diagnosis medis yang lebih akurat," ujar guru besar ke-167 ITS ini.

Mengakhiri sesi Sidang Terbuka Dewan Profesor, guru besar ke-168 ITS. Prof Purhadi menyampaikan orasi ilmiah dalam keilmuan matematika statistika pada model regresi spasial. Model ini menganalisis korelasi dari distribusi statistik yang menentukan faktor signifikan dari suatu fenomena.

Baca juga: Empat orang guru besar daftarkan diri sebagai bakal calon rektor Unja
Baca juga: ULM miliki 111 guru besar perkokoh posisi terbaik di Kalimantan
Baca juga: Unpatti tambah guru besar bidang politik dan perikanan

Pewarta: Willi Irawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023