Samarinda (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPRD Kaltim Wibowo Handoko mendukung pengembangan energi nuklir di Kaltim untuk diakomodasi dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui dinas terkait.

"Pengembangan sumber daya energi ketenaganukliran tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), akan tetapi lebih dari itu, misalnya bidang kesehatan atau kedokteran, komputerisasi dan lain sebagainya," katanya di Samarinda, Selasa.

Wibowo menyebutkan berdasarkan keterangan para peneliti, di daerah Kalimantan Timur sendiri banyak terdapat kandungan uranium dengan nomor atom 92 dan nomor massa 238,03.

"Uranium merupakan unsur logam radioaktif, dengan titik lebur 1.150 derajat Celcius dan titik didih 3.818 derajat Celcius, dan berdasarkan keterangan para ahli di Kaltim banyak terkandung uranium," tutur Wibowo.

Ia melanjutkan, uranium pada umumnya sebagai bahan bakar nuklir, keramik, pigmen gelas, fotografi dan analisis kimia.

"Kalimantan Barat sudah memulainya, dengan menyewa sejumlah peneliti dari universitas ternama di Indonesia, mereka mulai menjajaki pengembangan sumber energi yang telah digunakan beberapa negera di asia itu. Kaltim yang juga memiliki kandungan uranium yang tidak kalah dengan Kalbar seharusnya sudah mulai bergerak," tegas Wibowo.

Menurut politisi asal Partai Demokrat itu, kendati Komisi III DPRD pada dasarnya menyetujui, namun memang diperlukan kajian yang cukup agar nantinya dapat menjadi dasar sebagai bentuk komunikasi kepada seluruh anggota DPRD, termasuk masyarakat luas.

Publik tentu membutuhkan banyak informasi sehingga mereka dapat menerima karena informasi yang beredar selama ini bahwa energi nuklir banyak mengandung efek negatifnya dibanding efek positifnya.  (RMT/A041)

Pewarta: Arumanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013