biasanya bisa berasal dari permintaan warga secara langsung ke PAM Jaya
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM Jaya) menegaskan tidak ada domplengan bakal calon legislatif (bacaleg) tertentu saat pengerahan mobil tangki untuk penanggulangan krisis air bersih di Jakarta Utara.

"Tidak ada. Pengiriman (mobil tangki) biasanya bisa berasal dari permintaan warga secara langsung ke PAM Jaya atau juga karena kami melihat harus menyegerakan penyediaan air ke warga karena kasus tertentu," ujar Direktur Pelayanan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta Perumda PAM Jaya Syahrul Hasan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Syahrul mengatakan saat ini pelayanan PAM Jaya belum optimal sehingga perlu didukung pengerahan mobil tangki agar dapat menjangkau wilayah yang masih kesulitan air bersih.

Namun, keluhan warga mengenai persoalan krisis air bersih tetap diupayakan sebisa mungkin menurunkan petugas untuk pengecekan dan tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan prasarana pendukung di lapangan.

Ia memberikan contoh, di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Buddha Tzu Chi Muara Angke, dua orang petugas PAM Jaya diturunkan untuk menindaklanjuti keluhan warga dengan perbaikan Booster Pump (BP) Muara Karang yang memang khusus untuk menyuplai air di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca juga: PAM JAYA tingkatan produksi untuk atasi krisis air di Jakarta Barat

Syahrul mengatakan BP Muara Karang melakukan pendistribusian air ke wilayah-wilayah Penjaringan yang masih mengalami krisis air.

Saat pendistribusian dilakukan, wilayah Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke terdampak mengecilnya suplai air.

Oleh karena itu, pengaturan dinormalkan kembali agar air bisa mengalir lancar dari BP Muara Karang.

"Informasi dari tim, tadi sudah nyala kembali sehingga 'flow' 38 liter per detik dari target 35 liter per detik di BP muara karang," kata Syahrul.

Krisis air bersih dialami warga Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke sejak 8 September 2023.

Baca juga: PAM Jaya tingkatkan produksi IPA atasi krisis air di Jakbar

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruangan pengelola rusun Rabu (20/9) sore tadi, warga pun protes kepada petugas PAM Jaya yang turun ke lapangan.

Pertemuan antara warga dan dua orang petugas PAM Jaya di lokasi sempat berlangsung panas karena ada oknum bacaleg yang mengklaim bantuan air bersih kiriman PAM Jaya.

Beberapa kali teriakan sampai gebrakan meja terdengar saat warga melontarkan keluhan-keluhan mereka terkait krisis air bersih di rusun tersebut.

Tidak cuma itu, dua orang petugas PAM Jaya yang merupakan seorang wanita berinisial W dan pria berinisial S juga bersikap arogan dengan menghalang-halangi wartawan untuk meliput.

Petugas PAM Jaya tersebut mengaku tak akan mendengarkan keluhan warga jika masih ada awak media.

Baca juga: DKI dan PAM Jaya bangun lima unit reservoir komunal atasi krisis air

Pertemuan yang berlangsung dalam hitungan jam itu akhirnya selesai tanpa titik temu.

Petugas PAM Jaya yang dimintai keterangan hanya berlalu sambil mengatakan tidak tahu apa-apa soal keluhan warga bahwa ada bacaleg yang mengklaim kiriman bantuan air bersih.

"Saya tidak tahu urusan 'caleg' itu ya, Pak," ucap W sambil berlalu meninggalkan lokasi.

Klaim bacaleg
Sementara itu, Henidar (48), penghuni Blok B2 Rusunawa Buddha Tzu Chi mengatakan, selama hampir dua pekan, PAM Jaya memang sudah rutin mengirimkan bantuan air bersih yang diangkut menggunakan mobil tangki.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, Henidar heran tiba-tiba bantuan yang dikirimkan PAM Jaya diklaim atas nama bacaleg berinisial TW.

Baca juga: Pemkot Jakbar sudah koordinasi PAM Jaya atasi krisis air di Kalideres

Henidar mengatakan, ada delapan tangki air PAM Jaya yang diklaim merupakan bantuan dari bacaleg tersebut.

Ia pun mengaku kesal lantaran ada pihak yang tega memanfaatkan kesusahan warga untuk kepentingan pribadinya.

"Hari ini delapan tangki itu dapat atas nama bacaleg. Itu yang saya bingung, maksud saya jangan manfaatkan momen ini untuk kepentingan pribadi bacalegnya," tegas Henidar.

Henidar menambahkan, kedua petugas PAM Jaya tersebut juga mengaku tidak tahu soal urusan bantuan air bersih yang diklaim bacaleg.

Kemudian, atas kesepakatan dengan petugas PAM Jaya, ke depannya pengiriman bantuan air bersih tersebut dijanjikan tidak ada lagi berkaitan dengan oknum manapun.

Baca juga: PAM Jaya tuntaskan pembangunan empat reservoir komunal

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023