kita akan menambah bantuan untuk dukungan satgas
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan penguatan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Selain memberikan peralatan pemadam kebakaran, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga menyerahkan dana siap pakai kepada pihak Kodam XII/Tanjungpura, Lanud Supadio dan Polda Kalbar yang dikoordinasikan oleh BPBD.

”Kalau masih kurang, kita akan menambah bantuan untuk dukungan satgas dan peralatannya," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Peralatan tersebut berupa pompa jinjing 24 unit, pompa apung 36 unit, selang pemadam 120 rol, nozzle set 60 unit, tempat tidur lipat 300 unit dan alat pelindung diri pemadaman karhutla 200 set.

Bantuan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan penanganan karhutla di wilayah Provinsi Kalbar.

Dari awal Januari hingga September 2023 pemerintah provinsi mencatat luas karhutla terdampak mencapai 54.402,81 hektare. Sedangkan dalam penanganan karhulta, pemerintah provinsi telah menetapkan status siaga darurat bencana yang berlaku hingga 31 Oktober 2023.

Baca juga: Hujan perbaiki kualitas udara di Kalbar
Baca juga: Kepala BNPB patroli karhutla di langit Kalbar


Sementara itu, Penanggung jawab (Pj) Gubernur Kalbar dr. Harisson Azroi, M.Kes. menyampaikan jajarannya telah berupaya dalam penanganan karhutla. Berbagai langkah telah dilakukan pemerintah provinsi yang dibantu TNI, Polri, Manggala Agni dan unsur terkait lain, termasuk dukungan Pemerintah Pusat.

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah provinsi, antara lain pembentukan komando satgas, penetapan pos komando yang berpusat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar, apel siaga dan kesiapsiagaan Polda dan Kodam, penyebaran informasi hotspot, pengecekan lapangan oleh Satgas Darat dan Udara.

“Kami juga melakukan pembasahan lahan gambut serta TMC,” tambah Pj Gubernur.

Harisson juga mengungkapkan fenomena yang terjadi di wilayahnya. Menurutnya, kejadian hutan dan lahan yang terbakar pada 2020 - 2021 tidak terlalu banyak karena pandemi Covid-19. Selama pandemi tersebut, juga tidak ada kasus demam berdarah (DBD).

“Saat COVID-19 berlalu, kasus karhutla dan angka DBD naik,” ujarnya.

Setelah wilayahnya diguyur hujan beberapa hari, Pj Gubernur berharap kondisi kualitas udara baik dapat terus berlanjut. Pada hari ini (20/9) hujan masih turun di wilayah Kubu Raya dan sekitarnya dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca juga: Polres Tebo-Jambi selidiki penyebab karhutla di Sumay
Baca juga: Polres Ogan Ilir modifikasi water cannon bantu padamkan karhutla
Baca juga: Peningkatan titik api terjadi di tiga provinsi prioritas Sumatera

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023