UMKM dapat memiliki margin yang lebih besar bila dibandingkan dengan skema penjualan biasa.
Jakarta (ANTARA) - Riset yang dilakukan oleh lembaga riset independen Svara Research Indonesia menunjukkan bisnis pre-order (PO) atau pemesanan awal menawarkan lebih banyak manfaat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Riset Svara menunjukkan skema pre-order atau PO mampu menciptakan diferensiasi yang unik dibandingkan dengan platform pesan-antar makanan (online food delivery) besar yang fokus pada pengiriman instan atau merchant yang menyediakan stok (ready stock).

“Dengan skema pre-order, pelanggan sangat menghargai nilai dari harga yang diberikan oleh perusahaan penyedia layanan pre-order food, didorong oleh makanan rumahan dengan harga terjangkau, tarif pengiriman tetap, dan promosi harga yang sering dilakukan,” kata Pendiri dan Peneliti Senior Svara Institute Ida Ayu Erica Pramesty Utami dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis.

Terlebih, bagi UMKM yang melayani volume kecil dan permintaan yang tidak dapat diprediksi, skema pre-order mengurangi risiko kelebihan stok dan memberikan fleksibilitas waktu. Fitur tersebut tidak hanya menguntungkan bagi UMKM, tetapi juga bagi penjual paruh waktu.

Dengan skema itu, kata Ida pula, UMKM dapat memiliki margin yang lebih besar bila dibandingkan dengan skema penjualan biasa.

Hal itu juga didukung oleh besaran komisi yang diterapkan platform layanan pre-order yang lebih rendah bila dibandingkan platform lain. Sebagai contoh, besaran komisi yang diterapkan buka PO hanya sebesar 12,5 persen.

“Biaya komisi yang lebih rendah, hanya 12,5 persen dari penjualan, dibandingkan platform lain yang hampir 35 persen, menarik para penjual UMKM yang sadar akan margin. Hal ini juga berarti harga yang lebih murah bagi pelanggan, karena penjual tidak perlu membebankan biaya tambahan kepada pelanggan,” ujar Ida.

Svara mengamini platform yang ada sudah cukup untuk melayani permintaan. Namun, perbaikan di masa depan mungkin didedikasikan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik bagi pelanggan.

Potensi risiko lain yang juga perlu dimitigasi adalah masalah keberlanjutan pedagang. Pada sisi lain, peluang muncul dari segmen pelanggan baru dengan menjajaki potensi pesanan berulang.
Baca juga: WhatsApp jawab keinginan pebisnis tervalidasi lewat verifikasi Meta
Baca juga: Pemkab Gorontalo ajak UMKM tampilkan produk berbahan kelapa pada WCD


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023