Beijing (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (20/9) mengatakan dirinya menerima undangan Presiden China Xi Jinping untuk mengunjungi China pada Oktober di forum internasional mengenai infrastruktur global Inisiatif Sabuk dan Jalan, menurut kantor berita Rusia Tass.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di St. Petersburg, Rusia, Putin menunjukkan dukungannya bagi proyek infrastruktur itu, yang menandai ulang tahun ke-10 tahun ini, dengan menyatakan hal itu "menyelaraskan ide-ide kami untuk membentuk wilayah Eurasia yang luas" dan sepenuhnya sejalan dengan kepentingan Moskow dan Beijing, menurut Tass.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri China menyebut Putin mengatakan kepada Wang bahwa Rusia bersedia menyelesaikan krisis Ukraina "melalui dialog dan negosiasi".

Putin mengatakan Rusia sangat bersemangat untuk menjaga kerja sama erat dengan China dalam kerangka kerja multilateral seperti Organisasi Kerjasama Shanghai dan mekanisme BRICS, “untuk melawan hegemoni unipolar dan memblokir konfrontasi” dan “untuk menjaga keadilan dan keadilan internasional,” lanjut kementerian itu.

Pernyataan Putin menunjukkan penolakan terhadap tatanan internasional yang dipimpin AS.

Wang mendukung pandangannya, dengan mengatakan “dunia dengan cepat bergerak menuju multipolaritas,” kata kementerian tersebut.

Selain itu, BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan pada Agustus setuju menambah enam anggota baru.

Selama kunjungan empat hari ke Rusia sejak Kamis, Wang setuju dengan mitra Rusianya Sergey Lavrov dan Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia untuk mempromosikan kerja sama bilateral dalam berbagai bidang.

Wang dan Patrushev juga bertemu sekretaris Dewan Keamanan Nasional Mongolia Jadamba Enkhbayar di Moskow pada Selasa dan ketiganya sepakat untuk bekerja sama lebih lanjut untuk bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas regional, menurut kementerian luar negeri China.

Sumber: Kyodo-Oana

Baca juga: Presiden Dewan Eropa serukan China bujuk Rusia hentikan perang
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina beri pelajaran pentingnya kemandirian energi
Baca juga: China: Beijing dan Moskow bertanggung jawab jaga stabilitas global

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023