Rantau, Kalimantan Selatan (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, dan Satuan Tugas PT Antang Gunung Meratus (AGM) menangani kebakaran lahan hutan konservasi bekantan di Desa Lawahan, Kecamatan Tapin Selatan.

"Luas dampak kebakaran lebih dari 10 hektare meliputi hutan galam dan semak belukar," ujar Kepala BPBD Kabupaten Tapin saat dikonfirmasi ANTARA di Rantau, Jumat pagi.

Raniansyah mengungkapkan peristiwa kebakaran yang melalap hutan galam di ekosistem rawa ini terjadi pada pukul 15.15 Wita berlangsung hingga Kamis (21/9) malam.

Baca juga: BPBD Tapin berupaya padamkan api, amankan pemukiman dari karhutla

Hingga Kamis pukul 19.20 Wita, petugas BPBD Tapin bersama tim gabungan dan PT Antang Gunung Meratus (AGM) berhasil memadamkan sekitar 90 persen area yang terbakar.

Terkait sisanya, kata Raniansyah, api berada di luar jangkauan darat, namun mampu ditangani Tim Satgas Karhutla PT AGM.

"Tim dari AGM stand by di lokasi. Penyebab masih belum diketahui," katanya.

Baca juga: BPBD: Hujan sekitar satu jam bantu atasi karhutla di Tapin Kalsel

Raniansyah mengungkapkan, sebelumnya hampir bersamaan juga terjadi kebakaran di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan. Lokasinya, berada di sekitar lingkungan konservasi bekantan tersebut.

"Luas lahan terbakar kurang lebih 1,5 hektare, membakar semak belukar, api berhasil dipadamkan 100 persen oleh Tim BPBD, TNI, dan masyarakat," ujarnya.

Di titik lain, tim Satgas Karhutla juga berhadapan dengan api di Desa Bitahan, Kecamatan Lokpaikat. BPBD Tapin, kata Raniansyah, berjibaku dengan api dari pukul 14:00 Wita sampai 22:00 Wita.

Baca juga: BPBD deteksi 16.220 titik api karhutla di Kalimantan Selatan

"Kebakaran berhasil dipadamkan 100 persen. Sedangkan, luas lahan yang terbakar lebih dari dua hektare, meliputi kebun karet dan semak belukar," ujarnya.

Raniansyah menyebutkan personel cukup kewalahan dan kelelahan menangani karhutla pada Kamis itu, karena lahan terdampak cukup luas.

Pewarta: Taufik Ridwan/M Fauzi Fadilah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023