menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan lingkungan
Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengajak para pelajar agar mendonasikan minyak jelantah guna mencegah pencemaran lingkungan dari limbah minyak hasil aktivitas rumah tangga.

"Di mulai dari keluarga, adik-adik sekalian bisa turut berperan menjaga lingkungan dengan menyumbangkan minyak jelantah melalui sekolah," katanya dalam acara peluncuran Program Sekolah Tersenyum di SMP Negeri 8 Jakarta Pusat, Jumat.

Dhany Sukma mengatakan produksi minyak jelantah dari rumah tangga harus dikelola dengan baik karena bisa menimbulkan dampak kerugian terhadap lingkungan.

Ia mengatakan jika minyak jelantah dibuang sembarangan maka bisa menyumbat saluran air yang menyebabkan genangan di permukiman penduduk dan banjir di saat musim hujan.

Oleh sebab itu, kata dia, minyak jelantah perlu diolah (konversi) menjadi produk yang bermanfaat karena merupakan bahan baku untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel, pernis kayu, aroma terapi, hingga sabun cuci.

"Minyak jelantah kalau kita diamkan akan menimbulkan masalah, tetapi kalau kita kelola maka akan membawa keberkahan," katanya.

Dhany Suma mengajak para pelajar untuk mulai mengumpulkan minyak jelantah di rumah masing-masing maupun dari tetangga untuk dibawa ke sekolah.

Minyak jelantah yang dikumpulkan, kata dia, dan hasilnya akan dihitung sehingga keuntungan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial sekolah.

"Jadi adik-adik pelajar menjadi duta lingkungan, kenapa?, lingkungan kalau tidak ditangani saat ini maka ke depan akan menimbulkan dampak bagi generasi selanjutnya," katanya.

Lebih lanjut, Dhany Sukma mengapresiasi Program Sekolah Tersenyum yang diluncurkan berkat kerja sama lembaga sosial Rumah Sosial Kutub dan SMP Negeri 8 Jakarta Pusat selaku pengelola dan pengumpul minyak jelantah, dan BUMN PT Transportasi Gas Indonesia selaku pendukung pendanaan program melalui CSR.

Program itu bertujuan untuk menanamkan nilai dan karakter pelajar untuk hidup sehat, bersih, dan berkah dimulai dengan aksi nyata mengumpulkan dan menyumbangkan minyak jelantah.

"Program ini merupakan upaya kita bagaimana menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan lingkungan," katanya.

Adapun, Rumah Kutub Sosial mencatat, hingga saat peluncuran program itu, jumlah minyak jelantah yang sudah terkumpul sebanyak 1.600 liter. Jumlah tersebut, selanjutnya akan bertambah dari aksi donasi yang melibatkan para pelajar.

Baca juga: Kemenperin: Minyak jelantah tengah dikembangkan jadi avtur

Baca juga: Tim Penggerak PKK Jakbar instruksikan anggota kumpulkan jelantah

Baca juga: Siswa di Jaksel diminta manfaatkan minyak jelantah demi atasi limbah

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023