Jakarta (ANTARA News) - Partai Bulan Bintang (PBB) mempertanyakan polisi telah menembak mati tujuh orang dalam serangkaian penggerebekan serentak di beragam lokasi oleh Detasemen Khusus 88 Mabes Polri Rabu lalu.

"Tanpa bermaksud membela terorisme, saya hanya bertanya, bagaimana membuktikan kebenaran dugaan bahwa mereka teroris, bila keburu ditembak mati," kata Sekretaris Jenderal PBB BM Wibowo di Jakarta, Jumat.

Wibowo menilai para penggiat Hak Asasi Manusia harus berbicara wajar atau tidak langkah polisi ini. "Lalu bagaimana dengan menembak mati seseorang sebelum proses pengadilan berlangsung dan keputusan hukum diambil," tegasnya.

Dia juga mempertanyakan penangkapan terduga teroris yang disiarkan langsung televisi di depan anak-anak sekolah yang seharusnya tidak boleh menyaksikan adegan seperti itu.

"Apakah tak ada cara lain menangkap orang sehingga harus melalui siaran langsung tembak-tembakan yang bahkan disaksikan anak-anak usia sekolah?" ujarnya.

Densus 88 menangkap 20 orang terduga teroris di Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Batang, Kendal, dan Kebumen yang tujuh diantaranya ditembak mati.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013