Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri tengah mencari sampel keluarga tujuh terduga teroris yang tewas saat digerebek Rabu lalu.

"Saat ini, kita berusaha mencari tahu alamat keluarga yang dilakukan oleh tim DVI dan Densus 88 Anti Teror guna mendapatkan sampel untuk identifikasi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.

Identifikasi ini untuk mendapat catatan mengenai tujuh terduga teroris yang dimiliki keluarga, katanya.

"Identifikasi tim DVI adalah proses untuk menyambungkan antara fakta yang ada dan mengetahui pasti jati diri yang bersangkutan, data dari yang sifatnya antemortem," kata Boy.

Polri akan melakukan tes DNA terhadap tujuh jenazah terduga teroris untuk kemudian dicocokkan dengan pihak keluarga tepat.

"Proses pemeriksaan dalam waktu satu minggu, kemudian ke-13 para pelaku yang tertangkap dalam keadaan hidup sudah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan," kata dia.

Tujuh terduga teroris tewas tersebut adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek dan Sarame, sedangkan terduga teroris yang ditangkap dalam keadaan hidup 17 orang.

Mereka ditangkap di Jakarta (Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto dan Iman), dua di Kendal (Puryanto dan Iwan), empat di Kebumen (Farel, Wagiono, Slamet dan Budi), dan terakhir dua di Bandung yakni William Maksum alias Acum alias Dadan dan Haris Fauzi alias Jablud.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013