Kabupaten Demak yang memiliki beragam kuliner lokal seperti asem-asem, kropohan, nasi brongkos, dan kepala manyung memiliki potensi besar mendapatkan manfaat dari perkembangan kuliner lokal
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta para pelaku usaha kuliner di Demak, Jawa Tengah, harus siap mengantisipasi perkembangan zaman.

"Kuliner khas suatu daerah selama ini memang sudah merupakan bagian daya tarik wisata. Namun, upaya sektor kuliner menjawab peluang pemenuhan kebutuhan konsumsi sehari-hari masyarakat juga harus dipersiapkan dengan baik," kata Lestari dalam sambutannya secara daring pada workshop Manajemen Usaha Subsektor Kuliner yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Komisi X DPR RI, di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu.

Sebagai bagian dari ekonomi kreatif, menurut Lestari, subsektor kuliner di Indonesia sangat bisa diandalkan.

Hal itu dapat dibuktikan melalui catatan Kemenparekraf, dalam setahun pengembangan subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif sebesar Rp1.134 triliun pada 2020.

"Kabupaten Demak yang memiliki beragam kuliner lokal seperti asem-asem, kropohan, nasi brongkos, dan kepala manyung memiliki potensi besar mendapatkan manfaat dari perkembangan kuliner lokal," tambah Lestari.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: SDM pariwisata harus kedepankan kearifan lokal

Baca juga: Waka MPR: "Branding" daerah tujuan wisata harus kedepankan kearifan lokal


Dia berpendapat bahwa tata kelola yang baik harus menjadi perhatian dalam proses pengembangan sektor kuliner di Demak.

Sementara itu, pemanfaatan teknologi digital untuk menyebarluaskan informasi mengenai kuliner khas Demak dapat ikut mendorong peningkatan minat masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Demak.

"Selain mampu ikut mendorong sektor pariwisata, sektor kuliner juga memiliki peluang untuk berkembang lebih cepat lagi, bila mampu beradaptasi dengan perubahan kebiasaan masyarakat yang saat ini mulai tidak lagi memasak di rumah dalam kesehariannya," ungkap Lestari.

Lebih lanjut, Lestari berharap upaya peningkatan pengetahuan, kapasitas, dan keterampilan masyarakat di sektor kuliner dapat konsisten dilakukan.

Dia juga menekankan butuh dukungan semua pihak seperti pemerintah, civil society dan dunia usaha agar para pelaku usaha kuliner di Demak mampu menjawab berbagai tantangan dan peluang yang ada saat ini dan di masa datang.

Acara tersebut juga dihadiri antara lain Amir Hamzah (Adyatama Pariwisata Ekonomi Kreatif Ahli Madya Kemenparekraf), Endah Cahya Rini (Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak), Toni Anandya Wicaksono (narasumber), sejumlah anggota DPRD Kabupaten Demak dan para peserta bimtek pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023