Athena (ANTARA News) - Federasi Guru Sekolah Menengah Umum di Yunani (OLME) pada Jumat (10/5) menyerukan pemogokan selama ujian akhir sekolah yang akan mulai 17 Mei, tindakan yang akan menyusahkan ratusan ribu murid dan memicu reaksi keras.

Para guru memprotes rencana pengurangan lapangan kerja dan peningkatan kerja mingguan mereka selama dua-jam mulai September sebagai bagian dari paket kebijakan paling akhir yang disahkan di Parlemen pada April guna memperoleh bantuan talangan tambahan dari para pemberi pinjaman internasional.

Dewan OLME memutuskan untuk menyelenggarakan pemogokan 24 jam pekan depan, lalu diikuti oleh pemogokan lima-jam yang berlangsung terus mulai 20 Mei, kata kantor berita nasional Yunani, AMNA.

Jika keputusan itu disahkan oleh pertemuan serikat guru lokal di seluruh negeri pada 15 Mei maka pemogokan tersebut akan mengganggu pelaksanaan ujian masuk universitas untuk pertama kali setelah 25 tahun, demikian laporan Xinhua.

Para pejabat pemerintah telah menyatakan secara jelas selama satu pekan belakangan bahwa setiap tindakan yang diperlukan akan dilakukan guna menjamin ujian berjalan lancar, termasuk instruksi pengerahan rakyat, seperti yang terjadi Januari lalu ketika pekerja metro mogok dan dipaksa kembali bekerja.

Yunani telah dilanda beberapa kali pemogokan selama tiga tahun belakangan. Para pekerja memprotes program pembaruan dan penghematan keras yang menyeret negara yang dirongrong utang itu ke ambang keambrukan.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013