Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- China dan Zambia, Jumat lalu, sepakat meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis dan komprehensif, dan kedua negara ini menjunjung ikatan persahabatan yang "sangat erat".

Keputusan ini tercapai dalam kunjungan kenegaraan Presiden Zambia Hakainde Hichilema selama tujuh hari ke Tiongkok atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Topik bisnis mendominasi agenda pembahasan kedua presiden. Pemimpin Afrika ini turut bertemu dengan lima perusahaan selama dua hari pertama, termasuk Yantian International Container Terminal, BYD, Huawei, Tencent, dan ZTE. Dia tiba di Beijing, Kamis lalu.

Ketika kedua pemimpin berbincang-bincang pada Jumat lalu, Xi berkata, Tiongkok siap bekerja sama dengan Zambia guna mengubah ikatan persahabatan yang sangat erat menjadi motor penggerak kerja sama yang saling menguntungkan dalam era baru, serta mengusung hubungan bilateral menuju jenjang baru.

Kerja sama yang saling menguntungkan

Melintasi padang rumput luas yang terbentang antara Tanzania dan Zambia, Jalur Kereta Tanzania-Zambia melambangkan persahabatan sejati dan bantuan masyarakat Tiongkok untuk masyarakat Afrika.

Pada dekade 1960-an, saat banyak negara dan lembaga internasional enggan memberikan bantuan, Tiongkok menyalurkan pinjaman bebas bunga senilai RMB 988 juta untuk proyek jalur kereta tersebut, tanpa persyaratan apa pun. Selain itu, Tiongkok juga mengirim banyak peralatan dan material, serta pakar konstruksi, manajemen, dan pemeliharaan jalur kereta. Tiongkok pun melatih ahli teknik lokal. 

Hingga kini, kedua negara telah memperluas kerja sama investasi dan perdagangan di banyak sektor. Bahkan, volume perdagangan kedua negara mencapai rekor ketika mencapai nilai $6,73 miliar pada 2022, menurut data resmi.

Tiongkok ingin membangun Belt and Road bersama Zambia sekaligus memperluas kerja sama dalam pembangunan infrastruktur, pertanian, pertambangan, dan energi bersih guna mencapai pembangunan dan revitalisasi kolektif. Hal ini disampaikan Xi ketika bertemu dengan Hichilema.

Xi menambahkan, Tiongkok mendorong masuknya produk Zambia yang lebih bermutu ke pasar Tiongkok, serta mendukung berbagai perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Zambia.

Aspirasi Global South

Pembangunan Tiongkok turut mendorong perkembangan negara-negara Global South. Bahkan, negara-negara di kawasan ini berhasil meningkatkan keterwakilan dan aspirasinya dalam hubungan internasional, serta mendorong perkembangan tatanan internasional secara lebih adil dan rasional. Menurut Hichilema, Jumat lalu, pihaknya berterima kasih atas dukungan Tiongkok sehingga Uni Afrika dapat bergabung dengan G20.

Zambia menghargai ikatan persahabatan yang dirintis pemimpin generasi sebelumnya di kedua negara, menurut presiden.

Persahabatan Tiongkok-Zambia berawal dari dukungan Tiongkok terhadap gerakan kemerdekaan di Afrika bagian Selatan. Pada 25 Oktober 1964, hari kedua setelah Zambia merdeka, kedua negara pun resmi menjalin hubungan diplomatik.

Dalam perbincangannya, Xi menekankan, ikatan persahabatan tradisional antara pemimpin kedua negara pada generasi sebelumnya telah teruji oleh perubahan lanskap internasional

Presiden Tiongkok juga meminta kedua negara agar terus mempraktikkan multilateralisme sejati, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan keadilan internasional, serta berupaya meningkatkan aspirasi negara-negara berkembang sekaligus melindungi kepentingan bersama kedua negara dan negara-negara berkembang.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023