Tanjungpinang (ANTARA) - Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar kegiatan simposium internasional guna meningkatkan performa akademik mahasiswa agar memiliki kesetaraan dengan lulusan perguruan-perguruan tinggi di wilayah Asia Pasifik, seperti China hingga Singapura.

Rektor UMRAH, Prof Agung Dhamar Syakti menyebut acara simposium internasional merupakan rapat koordinasi forum universitas atau perguruan tinggi negeri wilayah barat (PTN Barat) dengan mengangkat tema Toward Academic Excellence in Asia Pacific yang berlangsung di Ruang Auditorium Kampus UMRAH, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin.

"Melalui kegiatan ini, kita ingin melihat strategi apa yang cocok dengan kemampuan yang kita miliki dalam mendongkrak performa akademik, sehingga bermanfaat bagi lulusan yang kita lahirkan, khususnya mahasiswa UMRAH," kata Agung.

Baca juga: Empat mahasiswa UMRAH Kepri lolos program pertukaran mahasiswa merdeka

Rektor mengatakan tujuan dari kegiatan ini, antara lain pihaknya ingin mempelajari standar kurikulum perguruan tinggi internasional di wilayah Asia Pasifik, sehingga ke depan jika lulusan UMRAH, misalnya mau bekerja ke Singapura atau sebaliknya, tidak perlu pusing karena standarnya sama.

Kemudian, katanya, mendorong mahasiswa UMRAH supaya mengikuti standar internasional. Salah satunya mempelajari bahasa internasional, seperti Inggris, Mandarin dan Arab.

Khusus di Provinsi Kepri, menurut rektor, bahasa Inggris dan Mandarin menjadi bagian penting yang harus dipelajari, apalagi daerah itu bertetangga dengan banyak negara, di antaranya Singapura dan Malaysia.

Semakin seseorang menguasai bahasa asing, ia bisa memahami bagaimana pola pikir, etos kerja dan budaya negara lain melalui komunikasi yang baik.

"Selanjutnya, memasukkan nilai-nilai globalisasi dalam sistem pendidikan kita, namun tidak boleh bertentangan dengan falsafah negara kita, yaitu Pancasila," ucap Rektor UMRAH.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Perencanaan, Tengku Said Raza’I, sebagai ketua dalam acara simposium internasional menyampaikan bahwa kegiatan itu juga bertujuan mendorong 38 PTN Barat dalam kepengurusan akreditasi internasional.

Adapun narasumber dalam acara ini adalah Rector of IPB University Prof Arif SatrIa dan Managing Director of FIBAA, Diane Freiberger yang berdomisili di  Jerman. Keduanya memaparkan tentang bagaimana sebuah perguruan tinggi bisa berkompetisi secara global.

Usai dilaksanakan simposium internasional, kata dia, kegiatan dilanjutkan dengan rapat kerja di Singapura dan Malaysia bersama Singapore Politechnic, Singapore University of Technology and Design (SUTD), serta Universitas Teknologi Malaysia (UTM).

Baca juga: UMRAH ganti nama dua fakultas fokus pendidikan kemaritiman

Baca juga: Kampus UMRAH siapkan enam kelas mahasiswa penerima beasiswa PPG


“Kunjungan kita ke Singapura dan Malaysia untuk mengusung kerja sama dimana kita bisa melakukan riset terutama pengabdian masyarakat bersama dan pertukaran dosen,” ungkapnya.

Said berharap dengan diadakannya kegiatan ini, UMRAH sebagai salah satu perguruan tinggi kawasan wilayah barat dengan posisi paling dekat dengan Singapura dan Malaysia, dapat menjadi proyek percontohan atau motornya dari universitas yang ada di Indonesia dalam hal kerja sama antarbangsa.

“Jika perlu dapat dilakukan pertukaran dosen antara perguruan tinggi tersebut, sehingga dapat diperhitungkan UMRAH untuk menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan di kawasan Asia Pasifik,” ujar Said.

Ia menambahkan terdapat beberapa agenda dalam simposium internasional tersebut, yaitu aktualisasi bela negara, kepengurusan, serta simposium internasional sebagai acara inti usulan UMRAH yang bertujuan agar PTN Barat, termasuk UMRAH menjadi perguruan tinggi yang berstandar internasional.

Pewarta: Ogen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023