Sidoarjo (ANTARA) -
Realisasi Investasi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Triwulan II tahun 2023 mencapai Rp5,6 triliun atau sebesar 78,8 persen dari target investasi tahun 2023 yaitu Rp7,179 triliun.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di Sidoarjo, Senin mengatakan pihaknya optimistis investasi di Kabupaten Sidoarjo akan tercapai sesuai target atau bahkan melebihi target.
 
"Tingginya capaian investasi di Sidoarjo pada triwulan kedua ini, membuat kami optimis dapat mencapai target atau bahkan lebih," ucapnya.
 
Ia mengatakan, investasi di Sidoarjo berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp4,8 triliun atau sebesar 85 persen dan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp838 miliar atau 15 persen.
 
"Penyumbang terbanyak investasi Sidoarjo yaitu dari PMDN sebesar Rp4,8 triliun atau 85 persen, sisanya berasal dari PMA," ucap Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati.
 
Realisasi tertinggi investasi pada sektor industri kimia dan farmasi yaitu Rp1,177 triliun atau 20,8 persen, kedua adalah sektor industri karet dan plastik dengan nominal Rp867 miliar serta ketiga dari sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menyumbang Rp624 miliar.
 
Kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sidoarjo, Rudi Setiawan mengatakan pertumbuhan iklim investasi di Sidoarjo yang on the track (sesuai jalur) atau bahkan over (melebihi) tersebut dampak dari beberapa inovasi kemudahan dalam perizinan serta penanaman modal.
 
"Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan iklim investasi di Sidoarjo adalah tata kelola yang baik diantaranya beberapa inovasi yang telah kami gagas di dalamnya kemudahan dalam perizinan serta penanaman modal," katanya.
 
Rudi menjelaskan DPMPTSP Kabupaten Sidoarjo memfokuskan pada empat kegiatan makro untuk menggenjot iklim investasi di Kabupaten Sidoarjo.
 
Pertama, layanan utama bagi calon investor di Sidoarjo dan yang kedua yakni layanan jemput bola dengan memudahkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam perizinan yang mengacu pada PP Nomor 7 tahun 2021 tentang perpajakan serta program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yaitu mencetak 100 ribu lapangan kerja baru.
 
"Selain dua inovasi tersebut untuk inovasi ketiga kami ada inovasi peta potensi dan kajian peluang investasi dalam hal ini kami bekerjasama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)," ucapnya.
 
Rudi juga menyebut inovasi ke empat yang juga ikut berpengaruh pada iklim investasi adalah pengawasan untuk pelaku usaha dalam menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) tepat waktu.
 
"Untuk pengawasan LKPM ini kami melakukan pendampingan melalui grup komunikasi  bersurat kepada pelaku usaha, coaching klinik (klinik pelatihan) dalam ruang kelas sesuai kategori usaha, serta kami agendakan untuk turun ke bawah bagi pelaku usaha yang belum taat untuk kami bimbing," ucapnya.

Baca juga: Wapres ajak investor asing tidak ragu investasi di KIH Indonesia

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023