Hal ini menunjukkan bahwa produser Indonesia memiliki peluang
Jakarta (ANTARA) - Perhelatan Jakarta Film Week (JFW) kembali digelar untuk kali ketiga pada tahun ini dengan menggandeng sejumlah kementerian di antaranya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreati (Kemenparekraf), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

"Kerja sama ini sebagai pertanda bahwa JFW telah diterima dan kami semakin membuka diri untuk berkembang bersama-sama membicarakan kesempatan-kesempatan yang bisa dilakukan dengan semua pihak," kata Festival Director JFW 2023 Rina Damayanti, pada sesi jumpa media peluncuran gelaran JFW 2023 di Jakarta, Selasa.

Pada gelaran tahun ini, pihak penyelenggara JFW berkolaborasi dengan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek dalam menjalankan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) berupa pelatihan untuk para sutradara film dengan menghadirkan narasumber berpengalaman di industri film internasional.

Baca juga: Jourdy Pranata jadi Festival Ambassador Jakarta Film Week 2022

"Kami bekerja sama dengan Indonesian Film Directors Club akan memilih 15 sutradara yang dikurasi berdasarkan keanggotaan di asosiasi. Ini peluang baru bagi sutradara setelah tahun lalu hanya untuk produser. Fokus pada program ini adalah menghadirkan sutradara yang memang spesialis di bidangnya," ujar Rina.

Sebelumnya pada 2022, penyelenggara JFW berkolaborasi dengan Direktorat Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek dalam menggelar Producers Lab yang merupakan platform bagi para produser muda untuk mendapatkan keterampilan dan mengembangkan proyek film panjang mereka. Platform tersebut juga akan kembali dihadirkan pada JFW 2023 kali ini.

Lewat program tersebut, para produser muda Tanah Air akan mendapatkan bimbingan dari para mentor internasional sehingga mereka bisa melanjutkan perjalanan karier mereka ke tahap selanjutnya.

"Program Producers Lab juga terhubung dengan platform Busan yang pada tahun ini memberangkatkan para produser muda terpilih. Hal ini menunjukkan bahwa produser Indonesia memiliki peluang untuk menjalin kerja sama atau merealisasikan proyek film mereka hingga selesai," tambah Rina.

Selain itu, Rina melanjutkan, pihak JFW juga melanjutkan kolaborasi dengan Kemenparekraf lewat program Akatara yang merupakan platform bisnis dan pemasaran film. Pada tahun ini akan ada pemutaran film berjudul 'Onde Mande' yang merupakan bagian dari perjalanan program Akatara.

Sedangkan kerja sama JFW dengan Kemenlu RI, Rina melanjutkan, telah dimulai sejak Agustus lalu dalam rangka Keketuaan Indonesia di ASEAN lewat pemutaran beragam film sebagai bentuk perayaan sinema di Asia Tenggara.

"Dari situ akan berlanjut dengan festival meeting yang mempertemukan penyelenggara festival film dari Singapura, Thailand, Philipina, dan Malaysia untuk membicarakan kerja sama. Dari situ setiap negara bisa saling menguatkan jejaring sinema di kawasan Asia Tenggara," tutup Rina.

Ajang JFW 2023 akan digelar pada 25-29 Oktober mendatang di sejumlah lokasi yaitu CGV Grand Indonesia, Kineforum Taman Ismail Marzuki, Galeri Kaya Indonesia, dan Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta. Pada gelaran tahun ini pihak JFW juga kembali menjalin kerjasama dengan Vidio sebagai platform resmi penyelenggaraan secara daring.

Baca juga: JFW hadirkan program baru JFW Net perkuat jaringan industri film

Baca juga: Merayakan sinema bersama "Road to JFW: Celebration of ASEAN Cinema"

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023