Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil mendukung pertumbuhan sektor kemaritiman dan investasi di Indonesia.
 
 
 
Adapun berkat merger Pelindo, biaya logistik nasional turun menjadi 14,29 persen produk domestik bruto (PDB) di 2022 dari sebesar 23,8 persen PDB pada 2021. Namun pada 2045, biaya logistik nasional ditargetkan terus menurun menjadi 8 persen PDB.
 
 
 
"Dua tahun merger Pelindo telah berperan penting dalam meningkatkan konektivitas, kompetensi, dan daya saing pelabuhan di seluruh Nusantara," ujar Luhut dalam acara bertajuk "Potret 2 Tahun Pelindo Pasca Penggabungan" di Jakarta, Rabu.
 
 
 
Maka dari itu, Luhut berharap Pelindo terus menjadi pilar penting dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan dan berperan dalam membuka perekonomian.
 
 
 
Perseroan diminta kian berinovasi dalam meningkatkan layanan industri operasional dan memperhatikan lingkungan, serta terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat untuk menciptakan pelabuhan yang lebih modern, ramah lingkungan, dan mampu bersaing di kancah global.
 
 
 
"Di usia yang kedua ini, semoga Pelindo terus menjadi pilar penting dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan dan berperan dalam membuka perekonomian negara kita," tuturnya.
 
 
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menuturkan pencapaian Pelindo tak terlepas dari dukungan, kolaborasi, dan komunikasi luar biasa selama ini, yang telah dijalin oleh semua pihak, baik kementerian/lembaga dengan Pelindo hingga subholding.
 
 
 
"Komunikasi memudahkan permasalahan, semua informasi dapat disampaikan dengan baik sehingga kita semua bisa mempercepat semua proses," ucap Arif.
 
 
 
Maka dari itu, Arif menyampaikan bahwa masih membutuhkan berbagai dukungan dari seluruh pihak untuk memastikan pekerjaan rumah yang belum selesai.
 
 
 
Apalagi, dalam mengukur kemajuan ekonomi Indonesia memerlukan pelabuhan yang kuat dan pelabuhan yang kuat membutuhkan Pelindo yang kuat pula. Pasalnya, sebanyak 65 persen lebih perdagangan di Indonesia terjadi melalui laut.
 
 
 
"Artinya Pelindo sebagai pintu gerbang maritim Indonesia menjadi hal yang sangat strategis. Semoga Pelindo bisa berkontribusi lebih banyak lagi untuk Indonesia yang lebih baik ke depannya," katanya menambahkan.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023