Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan telah mengantisipasi peningkatan risiko penularan demam berdarah dengue atau DBD serta penyakit-penyakit yang menular dengan perantaraan vektor.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan bahwa fenomena El Nino telah mempengaruhi perkembangbiakan serangga yang menjadi perantara penularan penyakit.

"Dari 10 tahun terakhir, kami melihat pengaruh El Nino bukan hanya pada penyakit DBD, tapi (pada) hampir semua jenis penyakit tropik berkorelasi sangat tinggi," katanya pada acara peluncuran kampanye pencegahan DBD di Jakarta, Rabu.

Maxi mengemukakan bahwa kenaikan suhu udara serta perubahan pola angin, tingkat kelembapan, dan curah hujan yang terjadi akibat El Nino dapat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk penular penyakit.

Suhu udara yang tinggi, ia menjelaskan, bisa mempercepat proses pertumbuhan jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa dari 13 sampai 15 hari menjadi enam sampai tujuh hari saja.

Maxi mengutip hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pada saat suhu udara tinggi seekor nyamuk dapat menggigit hingga 5,5 kali sehari, lebih banyak dibandingkan pada kondisi cuaca normal, sekitar dua hari sekali.

Selain itu, dia menyampaikan bahwa pada saat curah hujan tinggi akan muncul banyak tempat perkembangbiakan nyamuk.

"BMKG telah memprediksi puncak musim panas Oktober ini, dan November ini hujan, kemungkinan kasus terkait akan naik dan meledak di akhir tahun ini dan awal tahun depan," katanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan penyakit.

Dia mengajak warga melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk 3M Plus guna menekan risiko penularan penyakit.

Upaya pemberantasan sarang nyamuk 3M Plus di antaranya meliputi kegiatan menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang bisa jadi tempat perkembangbiakan nyamuk, serta gotong royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal.

Maxi menyampaikan bahwa vaksinasi juga diperlukan untuk mencegah penularan demam berdarah dengue, penyakit yang terjadi akibat infeksi virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

"Vaksin cukup efektif, selain itu juga ada izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), silakan masyarakat gunakan itu," katanya.

Baca juga:
Kemenkes targetkan angka kematian akibat DBD nol pada 2030
Uji coba Wolbachia sebagai pelumpuh dengue dilakukan di tujuh daerah

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023