Jakarta (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, melaporkan dua kecamatan masih terendam banjir usai penetapan status tanggap darurat banjir di wilayah tersebut.

"Masih ada dua kecamatan yang banjir yakni Kecamatan Sembakung Atulai dan Sembakung," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nunukan Arief Budiman dalam keterangannya, Rabu.

Arief mengatakan di Kecamatan Sembakung Atulai, masih tersisa dua desa yang masih terendam banjir, sedangkan di Sembakung, tujuh desa masih terendam banjir.

Baca juga: BPBD Nunukan: Banjir timbulkan satu korban jiwa

Terkini, ketinggian muka air mencapai 4,6 meter di Kecamatan Sembakung setelah sebelumnya mencapai 5,3 meter pada puncaknya. Arief melaporkan dari informasi hari ini, terjadi peningkatan debit air dari hulu Sungai Masalong.

Banjir di Nunukan telah terjadi pada Minggu (17/9), namun air yang semakin naik ke permukaan membuat masyarakat mengungsi pada Rabu (20/9).

Arief menyebut faktor banjir di Nunukan sekitar 75 persen berasal dari banjir kiriman dari Malaysia, selain faktor cuaca ekstrem dan lingkungan.

Baca juga: Banjir telah berdampak pada 3.052 keluarga di Nunukan

"Sungai di Nunukan berhubungan langsung dengan Sungai Nabawan di Malaysia, dan di kawasan tersebut akhir-akhir ini sering terjadi banjir," kata dia.

Jika terjadi banjir di hulu Sungai Nabawan, menurut dia, akan berpengaruh pada Kecamatan Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Lumbis, Sembakung Atulai, dan Sembakung.

Apabila menerima banjir kiriman, kata dia, pada hulu sungai di Kecamatan Sembakung, banjir bisa bertahan hingga satu bulan.

Baca juga: Pemkab Nunukan tetapkan status tanggap darurat banjir

"Meskipun intensitas hujan rendah, tetapi apabila Malaysia banjir, warga bersiap untuk menerima banjir kiriman," ujar Arief.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023