Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Malinau dan Nunukan berupa sembako senilai Rp400 juta dan 100 ton beras yang didistribusikan oleh Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.

“Ini sudah merupakan situasi yang tanggap darurat, kita selaku pemerintah harus selalu berada di tengah masyarakat,” kata Zainal di Malinau, Minggu.

Zainal dan Wakil Gubernur Kaltara Yansen, TP ikut berbaur bersama tim relawan dalam upaya penanganan bencana banjir di Kabupaten Malinau, Sabtu (23/4).

Baca juga: Ratusan jiwa masih bertahan di posko pengungsian banjir Malinau

Terlihat Gubernur yang akrab disapa Zainal Paliwang juga turut serta dalam proses pembungkusan nasi yang akan dibagikan kepada warga yang terdampak bencana bersama relawan lainnya.

Diketahui ada beberapa kecamatan yang terkena musibah banjir, antara lain Kecamatan Malinau Kota, Kecamatan Malinau Barat, Kecamatan Malinau Utara, dan Kecamatan Mentarang.

Sebelumnya pada Jumat (22/9), Yansen TP terlebih dahulu berada di lokasi banjir di Kabupaten Malinau, kemudian disusul Gubernur Kaltara juga ikut meninjau lokasi banjir.

Total dana yang dikeluarkan oleh Pemprov untuk bantuan sembako kepada masyarakat sebesar Rp400 juta.

Tak hanya itu, Pemprov Kaltara juga mengirimkan makanan siap saji (nasi bungkus) untuk beberapa daerah yang terdampak.

“Ada saudara kita yang terkena banjir tidak bisa memasak, kemudian kita kirim makanan yang sudah jadi ke tempat-tempat yang banjir,” kata Zainal.

Baca juga: Banjir landa dua kabupaten di Kalimantan Utara

Baca juga: Lima kecamatan di Malinau terendam banjir


Di Kabupaten Malinau hampir semua kecamatan direndam banjir, namun yang paling terdampak adalah Malinau Kota dan Malinau Utara.

Banjir pada kali ini merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Malinau hingga menghanyutkan beberapa rumah.

“Sudah tertangani dan gerak cepat seluruh aparat yang ada di sini untuk memberikan bantuan dan untuk rumah yang terbawa arus kita kasih bantuan seperti (kejadian) kebakaran, yaitu satu rumah Rp10 juta,” katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023