Hangzhou (ANTARA) -
Atlet wushu Tharisa Dea Florentina bersyukur mampu mempersembahkan medali perunggu dari cabang olahraga wushu nomor sanda pada debutnya di Asian Games.
 
Atlet asal Kabupaten Semarang itu takluk dari atlet Iran Samiroumi Elaheh Mansoryan pada semifinal kelas 52 kilogram putri pada Rabu (27/9), namun ia tetap berhak mendapatkan medali perunggu.
 
"(Saya) sangat senang dan ini bisa menjadi pengalaman saya dan semoga di kesempatan lain saya bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia. Saya akan berjuang lagi, semangat latihan lagi untuk meraih podium," ucap Tharisa saat ditemui di mixed zone Xiaoshan Guali Sports Centre, Hangzhou, Kamis.
 
Atlet 22 tahun itu mengaku kecewa karena gagal melangkah ke final, namun Tharisa berjanji kekalahan kemarin akan menjadi pendorong untuk berprestasi di masa yang akan datang.
 
"Pasti ada rasa kecewa, seperti kurang sedikit, harusnya bisa tapi tadi saya sudah berusaha semaksimal mungkin semoga ini bisa menjadi pengalaman Tharisa dan bisa jadi cambukan Tharisa supaya bisa berlatih dengan semangat lagi dan berjuang lagi untuk kejuaraan yang akan datang," ucap atlet yang awalnya menggeluti olahraga karate itu.
 
Baca juga: Atlet wushu Tharisa menangi medali perunggu meski kalah di semifinal

Tharisa kemudian sedikit berefleksi untuk mencoba mencari tahu penyebab kekalahannya, yang menurutnya disebabkan sang lawan memiliki jangkauan serangan yang lebih panjang karena bertubuh lebih tinggi.
 
"Iya. Dia lebih mudah dan memotong poin Tharisa jadi mudah untuk kecolongan poin," tuturnya.
 
Tharisa lantas menyatakan bahwa ia mempersembahkan prestasi tersebut kepada kedua orang tuanya.
 
"(Ini untuk) orang tua yang selalu mendukung Tharisa di saat Tharisa lemah, mungkin menyerah, orang tua yang selalu mendorong Tharisa untuk sampai sejauh ini," pungkasnya.

Baca juga: Samuel Marbun amankan medali perak Asian Games dari nomor sanda
Baca juga: Nandhira nilai kegagalan raih medali karena lompatan lawan lebih baik

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023