Penanaman bibit pohon mangrove ini menjadi salah satu upaya dalam mitigasi bencana, khususnya untuk bencana tsunami
Palu (ANTARA) - Relawan Pecinta Mangrove atau "Mangrovers" menanam 1.000 bibit pohon mangrove sebagai bentuk refleksi lima tahun pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
 
"Penanaman bibit pohon mangrove ini menjadi salah satu upaya dalam mitigasi bencana, khususnya untuk bencana tsunami," kata Muhammad Najib, salah satu relawan pecinta mangrove di Palu, Kamis.
 
Menurut dia, apabila merefleksi kembali peristiwa bencana tsunami lima tahun silam, terdapat beberapa rumah yang tidak mengalami kerusakan parah karena adanya perlindungan dari pohon mangrove, tepatnya di Kelurahan Kabonga, Kabupaten Donggala yang juga menjadi salah satu lokasi terdampak tsunami.
 
Oleh karena itu, dia mengatakan kegiatan penanaman bibit bertujuan sebagai salah satu upaya mitigasi guna menghindari atau meminimalisir dampak dari peristiwa bencana alam yang mungkin terjadi.
 
Ia mengatakan kegiatan itu juga sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan dan juga bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan.
 
"Ini juga bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan serta kehidupan masyarakat di lingkungan pesisir," ujarnya.
 
Penanaman 1.000 bibit mangrove dilakukan di area konservasi mangrove Pantai Dupa, Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Relawan Pecinta Mangrove rutin melakukan penanaman bibit mangrove di kawasan konservasi tersebut setiap tahun, bahkan sebelum peristiwa bencana pada 2018.
 
Puluhan pemuda-pemudi dan berbagai elemen masyarakat turut hadir dalam penanaman bibit mangrove tersebut.
 
Sementara itu, Dian, salah satu mahasiswi Universitas Tadulako yang turut berpartisipasi mengatakan kegiatan ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk semakin memupuk kepedulian terhadap lingkungan.
 
"Sebagai generasi muda, tentunya kami memiliki peran penting untuk lebih menjaga serta peduli terhadap lingkungan, khususnya lima tahun pascabencana yang menjadikan kita perlu melakukan banyak perubahan positif untuk daerah ini," katanya.
 
Adapun jenis bibit mangrove yang ditanam pada kesempatan itu, yakni Rhizophora Mucronata atau dikenal dengan sebutan bakau hitam.
 
Relawan Pecinta Mangrove telah menanam mangrove pada sekitar dua hektare lahan pascabencana Sulawesi Tengah, dan menargetkan bisa menanami sampai empat hingga lima hektare di area konservasi itu.

Baca juga: Luhut: Emisi karbon nol akan dicapai tanpa ganggu pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Presiden Jokowi ajak nelayan tanam mangrove di pesisir

Baca juga: KLHK: Rakyat perlu didampingi kelola mangrove untuk investasi karbon

 

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023