Peluang untuk menjadi daerah penyangga komoditas ekspor pun sangat besar.
Gorontalo Utara Berpeluang Eks (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo Deisy Sandra Maryana Datau mengatakan daerah itu berpeluang mengekspor secara langsung komoditas buah durian ke China.

Caranya, kata Deisy yang bermukim di Kecamatan Tolinggula atau wilayah barat kabupaten itu, di Gorontalo, Sabtu, jika kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah tersebut potensial menjadi ekosistem pendukung ekspor.

Bahkan produksi buah durian yang serius dikembangkan, juga potensial diekspor langsung ke China. Syaratnya, petani durian bisa meningkatkan dan menjaga konsistensi produksi.

"Daerah kami memiliki pertalian persaudaraan yang sangat lekat dengan Sulawesi Tengah. Bahkan secara geografis beberapa kabupaten penghasil durian dari daerah itu, saling berdekatan alias berbatasan langsung. Ini menjadi peluang besar bagi daerah kami untuk mendukung ekspor durian di antaranya ke China," kata Deisy.

Menurutnya, diplomasi perdagangan yang berhasil dilakukan Presiden Joko Widodo dengan negara negara lain, di antaranya China, memiliki keuntungan bagi daerah-daerah penghasil komoditas yang menjadi produk permintaan negara pengimpor, seperti permintaan buah durian yang cukup tinggi dari China.

"Kerja sama antara daerah kami dengan Sulawesi Tengah untuk ekspor durian ke China tentu sangat menguntungkan petani," kata Deisy.

Keunggulan Gorontalo Utara yang memiliki Pelabuhan Internasional Anggrek, ditambah akses menuju Bandara Djalaluddin Gorontalo di Isimu, Kabupaten Gorontalo tergolong dekat, menjadi peluang bagi daerah ini menjelma sebagai daerah pengekspor durian.

"Saya berharap pemerintah daerah dapat mempelajari peluang tersebut. Di samping mewujudkan Tolinggula sebagai kawasan wisata buah khususnya durian melalui intervensi pemberian bantuan bibit, pupuk dan lainnya untuk petani," kata Deisy.

Durian asal Tolinggula sudah sangat dikenal di Provinsi Gorontalo bahkan Nusantara. Seperti durian lokal yang biasa disebut Durian Susu dan Mentega.

Ukuran utuh buahnya tidak terlalu besar, namun isi buah sangat menggugah selera sebab memiliki daging buah tebal, rasa sangat manis dan tekstur yang garing lembut. Banyak pengunjung datang ke desa desa penghasil durian di Kecamatan Tolinggula, di antaranya Desa Papualangi, untuk membeli dan bisa menikmati durian langsung di desa itu.

Harga durian lokal di tingkat petani tergolong murah, kisaran Rp10 ribu hingga Rp30 ribu per buah.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara Suleman Lakoro mengapresiasi dukungan DPRD terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah itu, khususnya di sektor pertanian.

"Gagasan Ibu Ketua DPRD sangat menarik. Kami terus mempelajari peluang ekspor, bahkan peluang pasar bagi komoditas lokal agar memiliki pasar yang bagus dan konsisten baik di Nusantara maupun mancanegara," katanya lagi.

Peluang untuk menjadi daerah penyangga komoditas ekspor pun sangat besar.

"Kami tidak hanya memiliki potensi pertanian, perkebunan dan hortikultura, namun mencakup perikanan dan peternakan. Melalui kerja sama Utara-Utara yang telah terbangun selama ini antara Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan beberapa kabupaten di Provinsi Gorontalo, harus dimanfaatkan dengan baik dalam mewujudkan iklim usaha yang konsisten untuk mewujudkan sumber penerimaan baru bagi daerah," katanya pula.
Baca juga: Kementan bantu perluas pasar ekspor durian Parigi Moutong Sulteng
Baca juga: Kalbar kembali ekspor durian ke China capai 26,5 ton

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023