Jakarta (ANTARA) – INFRAM atau kepanjangan dari The Infrastructure Adoption Model merupakan sebuah model yang menilai dan memetakan kemampuan infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk mencapai tujuan klinis dan operasional sekaligus memenuhi tolok ukur dan standar internasional yang dikeluarkan oleh HIMSS (Healthcare Information Management & System Society). Beberapa kelebihan INFRAM adalah dapat menilai dan mengukur tingkat kematangan infrastruktur organisasi layanan kesehatan dan membandingkannya dengan infrastruktur layanan kesehatan lainnya di dunia; melakukan evaluasi mobilitas, keamanan, kolaborasi, networking, dan pusat data; mengembangkan rencana teknologi strategi terperinci yang menentukan jalur untuk mencapai tujuan klinis dan operasional; bertindak berdasarkan bukti untuk menciptakan kasus bisnis yang menarik untuk investasi yang menghubungkan pengalaman, hasil, dan teknologi pemangku kepentingan.

Andri Hidayat, Direktur Digital Service Transformation & IT Prodia, menyampaikan pentingnya revitalisasi infrastruktur digital dengan Model Adopsi Infrastruktur HIMSS (INFRAM) karena membantu para pemimpin layanan kesehatan dalam menilai dan memetakan infrastruktur layanan kesehatan dan kemampuan teknologi terkait yang diperlukan untuk mencapai tujuan infrastruktur fasilitas mereka sekaligus memenuhi tolok ukur dan standar internasional yang ditetapkan oleh model yang sudah matang ini.

Bulan September 2023 lalu, Prodia menjadi satu-satunya penyedia layanan kesehatan di Indonesia yang sudah mendapatkan assessment oleh HIMSS secara langsung, dimana saat ini telah mencapai Stage 5 dari total 7 Stage yang ada. Hal ini sangat baik jika dibandingkan dengan rata-rata layanan kesehatan di Asia Pasifik yang hanya mencapai Stage 2,9 (dari 51 pelayanan kesehatan) dan rata-rata berada di Stage 3.3 secara global (dari 346 pelayanan kesehatan).

Pencapaian hasil penilaian INFRAM ini semakin mengukuhkan posisi Prodia sebagai penyedia jasa layanan kesehatan yang dapat memberikan pengalaman terbaik dan nilai tambah bagi pelanggan. Hal ini mencerminkan komitmen Prodia untuk memberikan kualitas, inovasi, dan keandalan, yang kesemuanya berkontribusi pada pengalaman yang lebih positif dan berharga bagi pelanggan.

Menurut Andri, organisasi layanan kesehatan saat ini tidak dapat membangun atau meningkatkan kemampuan lain yang diperlukan untuk memberikan layanan berkualitas tanpa didukung oleh infrastruktur yang baik. Sehingga, jika suatu organisasi bekerja dengan infrastruktur yang lemah, mereka mungkin kesulitan dalam melakukan transformasi digital. Melalui penilaian HIMSS INFRAM ini dapat menentukan kematangan adopsi infrastruktur di Prodia saat ini. Pengukuran dan analisis ini juga akan membantu menginformasikan perkembangan strategi kesehatan digital Prodia dan kasus bisnis di masa depan. Tidak hanya bagi Prodia, setiap organisasi ataupun institusi dapat memanfaatkan INFRAM untuk meningkatkan dimensi kesehatan digital yang mendukung manusia dan interoperabilitas. Sejalan dengan strategi digitalisasi Prodia, melalui model ini, Prodia yakin dapat mencapai pengaturan standar yang ideal dengan memperbaiki transportasi jaringan dan mobilitas nirkabel, dan memperkuat pusat data.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023