Karena kalau (sekarang) mau naik pesawat ke Solo, ke Yogja, itu mahal. Mungkin, dengan tarif kereta cepat, orang-orang lebih sering berwisata ke Solo atau Yogya
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai kereta cepat Jakarta-Surabaya berpotensi meningkatkan pariwisata di rute yang dilewati, seperti Solo, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

“Karena kalau (sekarang) mau naik pesawat ke Solo, ke Yogja, itu mahal. Mungkin, dengan tarif kereta cepat, orang-orang lebih sering berwisata ke Solo atau Yogya,” kata Deddy Herlambang kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, ia meyakini kereta cepat Jakarta-Surabaya akan berdampak baik untuk perekonomian bagi wilayah yang dilalui oleh kereta cepat.

Selain itu, menurut Deddy, melanjutkan pembangunan kereta cepat dengan memperpanjang jalur hingga mencapai Surabaya sudah tepat dan sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional atau RIPNAS 2010-2030.

Justru, kata dia, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang tidak sesuai dengan RIPNAS 2010-2030. Semula, kereta api cepat direncanakan berangkat dari Jakarta, melewati Cirebon, Tegal, Semarang, kemudian Surabaya.

“Jadi, sekarang, kalau dari Bandung, ya harus ditarik menuju selatan melewati Yogya, Solo, Surabaya. Itu lewat selatan, jadinya lebih bagus,” ujar Deddy.

Ia menyayangkan apabila proyek kereta cepat berhenti sampai di Tegalluar, Kabupaten Bandung, mengingat investasi yang telah mencapai puluhan triliun digunakan untuk tiba di destinasi dengan jarak 142 km.

Terlebih, kata dia, telah tersedia berbagai jenis transportasi untuk mencapai Bandung, seperti kereta api konvensional, bus dari terminal Kampung Rambutan, serta jalan tol untuk para pengguna mobil.

“Harusnya, kereta cepat itu untuk perjalanan paling tidak 300-400 km. Bagusnya seperti itu, jadi cepat balik modalnya,” kata Deddy.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya, Jawa Timur, sedang dikaji oleh pemerintah.

"Presiden memerintahkan kami untuk membuat studi mengenai kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sampai Surabaya," kata Luhut saat menghadiri acara Hub Space 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9).

Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung menuju Surabaya akan singgah di beberapa kota.

"Nanti melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan (terakhir) Surabaya," ujarnya.

Baca juga: Pengamat: Tarif tiket KCJB harus terintegrasi dengan antarmoda
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh sambungkan Jakarta-Bandung lebih cepat

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023