Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta menjalin kerja sama dengan GE Healthcare melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) untuk berkolaborasi mengatasi penyakit kanker yang diderita masyarakat Indonesia.

“Ini tidak bisa dilakukan oleh Dharmais sendiri karena kita juga punya tugas dan tanggung jawab layanan, pendidikan dan penelitian. Sehingga kita mengajak semua stakeholder yang bergerak di bidang layanan kanker untuk ikut membantu Pemerintah Indonesia lewat Dharmais,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito dalam konferensi pers yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Soeko menuturkan sebagai rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, Rumah Sakit Kanker Dharmais berupaya menjadi yang terdepan dalam hal solusi peduli kanker (cancer care solution). Salah satunya diwujudkan melalui kolaborasi dengan GE Healthcare yang berfokus pada dua hal utama.

Hal pertama yang secara perlahan akan dibangun adalah technical know-how untuk memperkuat dan mendukung akses dan tata laksana produksi dan distribusi isotop bagi kedokteran nuklir untuk kebutuhan layanan kanker.

Baca juga: RS Dharmais kerja sama dengan Jepang hadirkan teknologi proton

Sementara yang kedua yakni continuing medical education dalam hal peningkatan sumber daya manusia kesehatan terhadap pemerataan pelayanan onkologi melalui optimalisasi rujukan jaringan rumah sakit nasional dan membawa fasilitas kesehatan Indonesia dalam memberikan pelayanan kelas dunia.

Menurut Soeko, mitra kerjanya itu amat tertarik untuk membagi praktik baik dan pengetahuan kepada seluruh tenaga medis yang bertugas, sehingga berbagai alat yang tersedia di Indonesia bisa digunakan dengan lebih optimal. Ia juga berharap kerja sama tersebut mampu mendukung berbagai pelaksanaan program yang diselenggarakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan guna membebaskan masyarakat dari berbagai penyakit.

“Kita kolaborasi dengan GE untuk membantu program pak menteri supaya rumah sakit di daerah paham apa yang harus dilakukan setelah menerima alat apa yang harus dilakukan sistemnya bagaimana, maintenance-nya seperti apa, sehingga itu jadi kegiatan komprehensif, sehingga tidak seperti program sebelumnya begitu punya alat tidak dipakai karena tidak mengerti,” ujarnya.

President and CEO GE Healthcare Intercontinental Elie Challiot menambahkan kanker adalah penyakit yang membebani sistem layanan kesehatan di seluruh dunia, dan penyakit itu memerlukan skrining, diagnosis, serta pengobatan berkualitas tinggi.

Selain edukasi dan teknik pemakaian alat, melalui kerja sama yang terjalin Elie turut menyatakan juga berkomitmen memastikan rumah sakit di Indonesia dilengkapi dengan teknologi penyelamat jiwa seperti PET-CT dan Cyclotron, sehingga solusi perawatan kanker yang komprehensif dapat tersedia bagi masyarakat luas.

“Kami dengan rendah hati mendukung upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia dan akan terus mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya mereka untuk mengubah sistem layanan kesehatan mereka dan menjadikannya contoh bagi negara-negara di ASEAN dan dunia,” ujarnya.

Baca juga: RS Kanker Dharmais masuk daftar RS khusus terbaik di Asia Pasifik

Baca juga: Pilot Project ECHO tingkatkan kemampuan deteksi dini kanker payudara

Baca juga: Mengenal tiga pengobatan yang umum untuk kanker


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023