Kini sudah saatnya lebih mengedepankan `nonviolent communication`, yaitu komunikasi tanpa kekerasan, yang dibangun atas dasar fakta, empati dan kejujuran, bukan atas dasar prasangka, mencerca, menekan, dan mengancam, apalagi menghakimi."
Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut sebagai matra pertahanan negara di bidang laut mengintensifkan pendekatan humanis dengan mengedepankan komunikasi tanpa kekerasan di tengah masyarakat.

"Kini sudah saatnya lebih mengedepankan `nonviolent communication`, yaitu komunikasi tanpa kekerasan, yang dibangun atas dasar fakta, empati dan kejujuran, bukan atas dasar prasangka, mencerca, menekan, dan mengancam, apalagi menghakimi," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksma TNI Untung Soeropati saat apel khusus di Mabesal, Jakarta, Senin.

Pernyataan Kadispenal ini menyikapi kejadian-kejadian yang dilakukan oknum prajurit TNI dalam dua bulan terakhir. Di antaranya, kasus narkoba yang melibatkan Komandan Lanal Semarang maupun kekerasan lainnya. Kekerasan maupun penyimpangan perilaku prajurit TNI tersebut telah berdampak pada citra lembaga TNI.

Kadispenal mengatakan, peristiwa tindakan kekerasan itu merupakan perbuatan memalukan. Apalagi, peristiwa tersebut ramai diberitakan media massa.

"Seluruh prajurit pada semua strata, selayaknya membudayakan komunikasi ini, sehingga diharapkan dapat mengeliminir terulangnya konflik dan kekerasan di kemudian hari," kata Untung.

Ia pun meminta seluruh prajurit TNI AL mematuhi pedoman Saptamarga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI dalam kedinasan maupun di tengah masyarakat sipil.

"Ini sudah sangat jelas dan merupakan harga mati," tegas dia.

Di tempat terpisah, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) III Brigjen TNI (Marinir) Ikin Sodikin mengatakan humanis bisa diimplementasikan melalui pertandingan olahraga dan silaturhami antarmatra TNI AL sendiri maupun dengan masyarakat sipil.

Implementasinya, TNI AL menggelar olahraga perairan piala Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Cup di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, 9-15 Juni 2013. Tujuan KSAL Cup, kata Ikin, selain memacu prestasi, termasuk diorientasikan pada pembinaan dan pengembangan dunia olahraga perairan.

"Kegiatan ini untuk memotivasi generasi penerus bangsa agar berjiwa dan bersemangat cinta laut serta mendukung pembangunan nasional bidang maritim Indonesia," kata Ikin, yang menjadi penanggungjawab penyelenggaraan kejuaraan olahraga KSAL Cup 2013.

Ikin menambahkan, olahraga perairan TNI AL ini juga sebagai promosi potensi pariwisata bahari, seperti Kepulauan Seribu dan Pantai Mutiara.

KSAL Cup akan dibuka KSAL Laksamana TNI Marsetio. Pembukaan pada 9 Juni akan dimeriahkan atraksi terjun payung dielaborasi ketrampilan manuver jet ski, kolone senapan. Lima cabang olahraga dipertadingkan dalam KSAL Cup, yakni selam orientasi bawah air (SOBA), jet ski, dayung perahu naga (dragon boat), ski air. Kelima, olah raga layar modern dan tradisional. (S037/M026)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013