masih berada pada tingkat awal potensi stunting
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat berkolaborasi dengan  kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) setempat untuk mengkreasikan kudapan berbahan protein bagi balita untuk mencegah stunting.

Ketua Subkelompok Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Barat, Endang Endang Tri Rahayu menyebut kudapan tersebut didistribusikan selama 14 hari  di delapan kelurahan.

"Nanti kan minggu ketiga bulan Oktober kita sudah mulai 14 hari pemberian kudapan protein hewani itu. Nanti diberi dua kali sehari, pagi dan sore. Nah, yang sore itu nanti kita minta kader TP PKK untuk mengkreasikan bentuk kudapannya, jadi bukan sekadar kudapan biasa, tapi olahan yang enak, digemari anak, dan tentunya bergizi," kata Endang saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Endang menyebut sebagai langkah awal kudapan bergizi itu disalurkan kepada 200 balita yang berisiko stunting di Kelurahan Kedaung Kaliangke, Wijaya Kusuma, Jatipulo, Kota Bambu Utara, Tegal Alur, Cengkareng Timur, Rawa Buaya, dan Duri Kosambi.

"Masing-masing lokus itu ada 25 anak dengan berat badan yang mulai berkurang (weight faltering)," kata Endang.

Endang menegaskan bahwa 200 balita tersebut masih berada pada tingkat awal potensi stunting.

"Jadi tidak serta-merta balita-balita tersebut langsung dikatakan stunting," ucap Endang.

Endang menjelaskan terdapat lima tahapan yakni awal disebut weight faltering (berat badan turun), tahapan kedua underweight (berat badan kurang), tahapan ketiga kurang gizi, tahapan keempat gizi buruk, dan tahapan kelima atau terakhir baru disebut stunting. Program pemberian kudapan protein selama 14 hari tersebut, kata Endang, dilakukan untuk mencegah 200 balita tersebut  naik ke tahap underweight.

Namun, lanjut dia, pemberian kudapan tersebut hanya makanan tambahan. Makanan pokok dari orang tua tetap paling  utama.

"Untuk makanan pokok itu tetap tanggung jawab orang tua ya," kata Endang.

Ia menyebut, atas kerja sama dengan Dharma Wanita Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM JAYA), dana disalurkan melalui BAZNAS BAZIS  Jakarta Barat.

"Nanti setiap anak itu jatahnya Rp25 ribu setiap hari. Itu artinya Rp350 ribu selama 14 hari," ungkap dia.
Baca juga: Tangani tengkes, Pemkot Jaktim gandeng tokoh agama
Baca juga: Jakbar bersinergi dengan PAM Jaya percepat penurunan stunting
Baca juga: Jakarta Pusat targetkan bebas prevalensi stunting sebelum 2024


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023