Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menggandeng tokoh agama dan masyarakat dalam menangani kasus tengkes (stunting) di wilayah tersebut.

Sekretaris Kota Jaktim Kusmanto saat memimpin rapat dengan para camat itu, tentang persiapan, sosialisasi penanganan, percepatan dan penurunan tengkes di Jakarta, Kamis, mengatakan, upaya itu untuk membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam mencegah dan menangani tengkes di setiap kelurahan dan kecamatan.
 
Ia menegaskan, nantinya Sudin Kesehatan dan Sudin Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur akan memberikan materi kepada alim ulama, sehingga para alim ulama bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang dampak akibat tengkes.

"Mereka (alim ulama) melalui syiar, dakwah, kuliah subuh, shalat Jumat dapat menggugah masyarakat agar ikut terlibat dalam program penurunan tengkes ini secara bersama-sama," kata Kusmanto.

Baca juga: Jakarta Pusat targetkan bebas prevalensi stunting sebelum 2024
Baca juga: Walkot Jaktim pastikan gizi balita stunting terpenuhi
 
Keterlibatan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam sosialisasi tengkes penting sebagai upaya dalam menurunkan kasus itu di Jakarta Timur.

Sebelumnya, Pemkot Jaktim juga telah menggandeng dunia usaha untuk ikut terlibat dalam penurunan kasus itu. 

Kerja sama itu dibangun dengan beberapa pihak dunia usaha, mulai dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun pihak swasta yang berada di Jakarta Timur.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat menangani kasus balita terindikasi stunting di Jakarta Timur jauh lebih baik," tutur Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tekan stunting, dua perusahaan ritel serahkan 250 paket nutrisi
Baca juga: Legislator minta DKI tingkatkan anggaran khusus penanganan stunting

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur menargetkan angka tengkes bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program.
 
Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.

Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus tengkes di Jakarta Timur (Jaktim) masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023